EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,327.05/oz   |   Silver 27.64/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 5 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 6 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 7 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 8 menit lalu, #Saham AS

Sektor Non Manufacturing AS Turun Tipis, Euro Turut Terdepresiasi

Penulis

AS kembali didera sentimen negatif. Sektor yang menjadi andalan dan penggerak utama roda perekonomian negara tersebut yaitu non manufaktur kembali tampil mengecewakan. Berseberangan benua, mata uang tunggal Eropa yang mendapat mendapat kesempatan, justru terpantau melempem.

AS kembali didera sentimen negatif. Sektor yang menjadi andalan dan penggerak utama roda perekonomian negara tersebut, yaitu non manufaktur, kembali tampil mengecewakan. Berseberangan benua, mata uang tunggal Eropa yang mendapat mendapat kesempatan untuk rebound terhadap Dolar AS, justru terpantau melempem.

Euro USD


Indeks PMI Non-Manufaktur ISM Tergelincir

Aura industri yang mencakup lebih dari sembilan puluh persen porsi pertumbuhan ekonomi AS, tampak kembali menyedihkan. Walau survei dari ISM, sebuah lembaga survei independen, menampilkan tren sejak awal tahun ini semakin meningkat, tetapi sekarang terkoreksi.

Pada bulan sebelumnya para manager bagian pembelanjaan dari sektor di luar manufaktur yang terlibat dalam survei tersebut menunjukkan respon yang baik terhadap situasi dan kondisi perekonomian AS. Namun, respon tersebut berubah kali ini. ISM mendapati indeks PMI Non-Manufaktur AS tergelincir ke angka 55.5, lebih rendah dibanding ekspektasi 56.0 maupun pencapaian indeks di periode sebelumnya 56.5.


Euro Perlu Ekstra Sentimen

Investor Euro hampir dipastikan tak melirik kondisi dalam kawasan Benua Biru. Padahal tak sedikit sentimen positif dimunculkan oleh negara-negara anggota Uni Eropa ini. Fenomena ini akhirnya mengganggu performa Euro yang seharusnya dapat mengambil peluang. Apalagi dengan buruknya penampilan sektor non manufaktur AS malam ini.

Diawali pada level 1.1220 an, Euro tak banyak diberi celah oleh Greenback. Hantaman keras langsung menjungkirkan Euro dan kembali melorot di bawah resistan kuat 1.1200. Akhirnya setelah survei sektor jasa AS yang jeblok tak mampu dimanfaatkan oleh para pecinta Euro, akhirnya mata uang pemersatu Eropa ini harus kembali kehilangan momentum dan terjun ke angka 1.1175 an.

269633
Penulis

Kukuh Raharjo aktif sebagai penulis berita dan artikel di Seputarforex.com sejak tahun 2014 serta aktif juga sebagai freelance di dunia social media promotion. Sambil masih bertrading forex online, Kukuh Raharjo juga menggeluti dunia blogging dengan posisinya sebagai pengisi konten lepas.