Pengukuran sentimen konsumen Australia menunjukkan kemerosotan pada bulan April ini. Penyebabnya adalah kecemasan masyarakat mengenai outlook ekonomi walaupun merasa merasa lebih baik saat berbelanja keperluan rumah tangga karena harga-harga yang murah. Hasil survei yang dirilis pada Rabu (15/04) hari ini oleh Melbourne Institute dan Westpac Bank menampilkan indeks sentimen konsumen yang merosot sebanyak 3.2 persen dalam penyesuaian musiman pada bulan April, dari indeks pada bulan Maret saat terbenam sebanyak 1.2 persen.
Indeks yang tercapai pada bulan April ini adalah 96.2 dan 3.5 persen lebih rendah dibandingkan dengan bulan April tahun lalu. Kemunduran tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan angka pada bulan Februari, yang memangkas perolehan hingga 8 persen yang menyusul pemotongan suku bunga Bank Sentral Australia (RBA) pada awal bulan. Untuk saat ini, RBA memang mempertahankan tingkat suku bunga 2.25 persen namun masih membuka kemungkinan untuk pelonggaran kebijakan moneter lebih jauh.
Jelang Pengumuman Anggaran
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa kondisi ekonomi untuk lima tahun mendatang akan merosot hingga 10.2 persen, sementara untuk 12 bulan mendatang akan ada penurunan hingga 6.7 persen. "Kita harus menyadari bahwa kepercayaan (konsumen) kembali terlihat menurun menjelang pengumuman Anggaran negara bulan epan," ungkap Kepala Ekonom Westpac, Bill Evans. Identifikasi anggaran berikutnya yang akan segera dirilis, menurut Evans, dapat berkontribusi untuk mengetahui penyebab kelemahan sentimen konsumen pada bulan ini.
Tony Abbott dan pemerintah Australia merilis anggaran fiskal pada tanggal 12 Mei dan berupaya untuk mencari jalan agar kembali surplus akibat merosotnya harga ekspor dan pendapatan pajak.
Dolar Australia merespon laporan ini dengan menurun 0.21 persen dan diperdagangkan di 0.7611. Setelah laporan dari Westpac-MI ini, China, partner ekspor nomor satu bagi Australia mengumumkan ada kenaikan GDP hingga 7.0 persen pada kuartal pertama tahun ke tahun.