EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,304.39/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,125.66   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 5 jam lalu, #Saham AS

Short Covering Dorong Dolar AS Menguat Dua Hari Beruntun

Penulis

Dolar AS terlihat menguat sejak awal pekan hingga hari Selasa saat investor melepas posisi Sell mereka terhadap Greenback, menjelang rilis data Inflasi AS.

Dolar AS terlihat menguat sejak awal pekan, kemudian dilanjutkan pada sesi perdagangan hari Selasa (12/9) saat Investor melepas posisi Sell mereka terhadap Greenback, menyusul kenaikan yield Obligasi Pemerintah AS dan menjelang rilis data Inflasi yang menjadi fokus pasar selanjutnya.

Short Covering Dorong Greenback Menguat

"Data Inflasi AS merupakan resiko besar bagi pasar, mengingat posisi (bearish) Dolar yang saat ini sudah ekstrim. Greenback berpotensi akan melonjak bila nanti rilis Inflasi naik melewati prakiraan", ucap Alexandra Russell-Oliver, Analis di Caxton FX.

Aksi jual Dolar AS merupakan perdagangan ketiga yang paling ramai di pasar global sejak minggu pertama bulan September, menurut survey yang dilakukan oleh Bank of America Merrill Lynch. Hasil survey tersebut dinilai akurat, karena Greenback memang mengalami tren penurunan cukup dalam sepanjang bulan ini.

Posisi melawan Dolar AS yang dibuka oleh para investor telah membengkak ke rekor tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Hal tersebut dipicu oleh lemahnya rilis data Fundamental AS dan perubahan prospek kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed Funds Rate/FFR) yang tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat (September).

"Belum ada rilis data Fundamental yang berubah terkait outlook (bearish) Dollar, yakni pasar telah menjadi lebih skeptis terhadap prospek kenaikan FFR pada pertemuan September. Namun setidaknya rilis data Inflasi yang membaik bisa meningkatkan taruhan terkait prospek kenaikan suku bunga tersebut di akhir tahun”, ucap Antje Praefcke yang merupakan Analis Forex di Commerzbank AG di Frankfurt.

Pada pukul 20:14 WIB, Indeks Dollar (DXY), yang mengukur kekuatannya terhadap enam major currency, berada di level 92.02 atau naik 0.16 persen. Penguatan Greenback tercermin pada pergerakan pair EUR/USD yang berada di level 1.1932; USD/CHF berada di level 0.9615 dan USD/JPY berada di level 109.97. Greenback hanya melemah terhadap Sterling setelah rilis data CPI Inggris meroket.

280225
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.