Yen sedikit menguat namun cenderung sideways di sesi perdagangan Asia, Senin (15/12) pagi ini, masih dari pengaruh politik, kemenangan Shinzo Abe dalam pemilu Jepang yang telah digelar kemarin. USD/JPY diperdagangkan di 118.43 atau menurun 0.30 persen.
Selain itu, pagi ini Jepang juga melaporkan hasil survei Tankan untuk manufaktur dan non-manufaktur. Tercatat bahwa sentimen di kalangan perusahaan-perusahaan manufaktur negara tersebut memburuk pada kuartal keempat.
Indeks manufaktur besar tergelincir 1 poin dari kuartal sebelumnya menuju angka +12, di bawah ekspektasi pengamat Reuters yang memperkirakan kenaikan hingga +14. Outlook perusahaan manufaktur besar pada kuartal pertama tahun depan pun anjlok +9, di bawah ekspektasi kenaikan hingga +14.
Akan tetapi, menurut Atsushi Nakajima Kepala Riset Institut Ekonomi, Perdagangan, dan Industri, penurunan 1 poin pada bulan ini bukanlah hal yang mengejutkan karena tingkat konsumsi memang sedang lesu. Namun yang cukup mengejutkan adalah outlook manufakturnya, karena konsumsi sedang meningkat sehubungan dengan lemahnya Yen, tingginya harga saham, tambahan stimulus dari BOJ, serta menurunnya harga minyak.
Hasil Survei Tankan Non-Manufaktur Cerah
Di samping itu, indeks perusahaan non-manufaktur besar dilaporkan berada pada posisi +16, melebihi ekspektasi kenaikan hingga ke +12. Outlook untuk perusahaan besar non manufaktur ini pun lebih tinggi dibandingkan ekspektasi, yakni +15 dari +14.
Kesimpulan dari kondisi ini, menurut Marcel Thieliant dari Capital Economics Jepang kepada CNBC, survei Tankan pada hari ini menunjukkan bahwa perekonomian Jepang stabil pada kuartal keempat, namun tidak ada tanda-tanda akan pulih dengan cepat. Survei ini dilakukan antara tanggal 12 November dan 12 Desember, rentang waktu menjelang Pemilu. Thieliant menambahkan bahwa terpilihnya kembali Shinzo Abe diharapkan dapat mendongkrak prospek ekonomi Jepang empat tahun ke depan.