EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,300.87/oz   |   Silver 26.92/oz   |   Wall Street 38,181.61   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 17 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 17 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 17 jam lalu, #Saham AS

Swiss Tak Ubah Suku Bunga, Akui Intervensi Mata Uang

Penulis

Nilai tukar kuat dianggap buruk bagi perekonomian, sehingga bank sentral Swiss (SNB) menyatakan akan intervensi mata uang secara lebih ketat.

Seputarforex.com - Dolar AS telah menguat secara konsisten terhadap Franc Swiss sejak sekitar 10 hari lalu, serta melanjutkan reli ke 0.9745-an dalam perdagangan hari ini (19/Maret). Akan tetapi, pasangan mata uang EUR/CHF masih konsisten merosot hingga mencapai kisaran 1.0542 dan mencetak rekor terendah-nya sejak bulan Juli 2015, karena pelaku pasar memilih menyimpan dana likuid dalam bentuk safe haven Franc dibanding Euro. Situasi tersebut mendorong bank sentral Swiss (Swiss National Bank/SNB) mengintervensi nilai tukar mata uang-nya secara lebih ketat.

USDCHF Daily

Dalam pernyataan pasca rapat kebijakan hari ini, SNB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap pada -0.75 persen, sesuai ekspektasi pasar. Namun, SNB mengakui bahwa outlook ekonomi telah memburuk karena Franc menguat terlalu pesat belakangan ini.

Selaras dengan itu, SNB menyatakan telah aktif campur tangan dalam pasar valuta asing demi "mengurangi daya tarik mata uang-nya" di era krisis akibat wabah virus Corona saat ini. Mereka juga akan menyatakan akan mengambil langkah tambahan guna menjamin ketersediaan likuiditas dalam sistem perbankan-nya.

"Dalam situasi yang tidak biasa ini, kebijakan moneter ekspansioner SNB semakin penting untuk menjamin kondisi moneter yang layak di Swiss," ungkap pernyataan resmi SNB. Lanjutnya lagi, "SNB mengintervensi dengan lebih kuat di pasar valuta asing untuk berkontribusi dalam stabilisasi situasi."

Selain melakukan intervensi pasar, SNB juga memangkas forecast pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020 menjadi negatif. Padahal, proyeksi sebelumnya menyebutkan ekspektasi pertumbuhan antara 1.5-2 persen. Laju inflasi diperkirakan bakal jatuh ke -0.3 persen, alih-alih meningkat 0.1 persen sebagaimana tertuang dalam proyeksi sebelumnya.

Dibanding sejumlah bank sentral lain, perubahan kebijakan SNB terhitung minor. Akan tetapi, fokus bank-bank sentral yang berhubungan dengan aset safe haven seperti ini dalam masa krisis memang terletak pada nilai tukar. Semakin kuat nilai tukar, maka komoditas ekspor negara-nya akan makin sulit bersaing di pasar internasional. Padahal, permintaan global telah merosot akibat maraknya himbauan social distancing dan diberlakukannya lockdown di berbagai wilayah.

292374
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.