EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 153.410   |   GBP/USD 1.255   |   AUD/USD 0.662   |   Gold 2,293.86/oz   |   Silver 26.84/oz   |   Wall Street 38,675.68   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,120.78   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 9 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 11 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 12 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 14 menit lalu, #Saham AS

Theresa May Serukan Pemilu Lebih Awal, Sterling Melonjak

Penulis

Theresa May yang berpidato di luar kantornya menyampaikan pidato yang menyerukan pemilu lebih awal agar digelar pada tanggal 8 Juni mendatang.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May hari Selasa (18/4) siang waktu setempat menyampaikan pidato yang menyerukan pemilu lebih awal agar digelar pada tanggal 8 Juni mendatang. Beliau mengatakan bahwa pemilu lebih awal diperlukan guna memperkuat wewenang dalam proses "perceraian" dengan Uni Eropa.

 

Theresa May Serukan Pemilu Awal Untuk

Theresa May yang berpidato di luar kantornya mengaku merasa enggan meminta kepada Parlemen untuk mendukung langkahnya dalam mengajukan pemilihan umum dari yang semestinya diadakan pada 2020. Namun demikian, May tetap memutuskan untuk mencari dukungan, terutama dari partai-nya sendiri untuk melanjutkan usaha proses Brexit.

Pernyataan May lantas mengejutkan banyak pihak, karena sebelumnya beliau telah berulang kali menyerukan bahwa tidak ingin terganggu oleh kampanye yang memakan banyak waktu. Berdasarkan hasil survey baru-baru ini menunjukan Theresa May punya posisi yang kuat dalam menjalankan proses hukum terkait Brexit, meski May telah menghadapi berbagai tantangan yang datang dari partai-nya sendiri dalam mengolkan beberapa reformasi domestik.

Dengan berat hati, saya memutuskan untuk bahwa Negara butuh pemilihan yang lebih awal ini, namun dengan keyakinan kuat saya mengatakan bahwa negara memerlukan kepemimpinan yang kuat dan stabil dalam perjuangan proses Brexit dan hal lainnya”, tegas Theresa May.

Pasca pidato PM Inggris, Sterling lanjut melejit hingga menyentuh level tertinggi 2.5 bulan terhadap Dollar AS. Pada pukul 20:41 WIB malam ini, GBP/USD diperdagangkan pada level 1.2733. Greenback juga tidak berdaya menghadapi Yen, tertekan pada persoalan pembicaraan perdagangan antara AS dan Jepang. Investor masih mengamati tanda-tanda lanjutan dari sikap proteksionisme dagang AS yang digagas oleh Trump dan bisa berdampak pada banyak negara, salah satunya Jepang.

278557
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.