EUR/USD 1.076   |   USD/JPY 152.880   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,301.51/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 62,889.84   |   Ethereum 3,103.54   |   Litecoin 81.93   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 18 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 18 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 1 hari, #Saham AS

Turunnya Ekspor-Impor China Sinyalkan Stimulus Tambahan

Penulis

Laporan neraca dagang China pagi ini merekam surplus dalam rekor tertinggi sepanjang masa. Namun demikian, data impor dan ekspor menunjukkan penurunan signifikan dalam basis tahunan, sehingga dilansir membuka kemungkinan untuk meluncurkan stimulus lagi.

Laporan neraca dagang China pagi ini merekam surplus dalam rekor tertinggi sepanjang masa. Namun demikian, data impor dan ekspor menunjukkan penurunan signifikan dalam basis tahunan, sehingga dilansir membuka kemungkinan bagi pemerintah dan People's Bank of China (PBoC) untuk meluncurkan stimulus lagi.

neraca dagang china - ilustrasi

 

Tren Menurun

Pada bulan Oktober, meskipun neraca dagang negeri berpenduduk terbesar di dunia ini mengalami surplus 61.64 milyar Dolar AS, tetapi ekspor tercatat menurun 6.9 persen (yoy) dan impor anjlok 18.8 persen (yoy). Besaran surplus pun masih dibawah estimasi konsensus yang mengharapkan kenaikan hingga 64.75 milyar Dolar AS. Jika dilihat dari tren sejak 2010, ekspor dan impor terus mengalami penurunan.

ekspor dan impor

Laporan tersebut menggarisbawahi kenyataan bahwa perlambatan ekonomi masih terus berlanjut, meski China sudah berulang kali memangkas suku bunga dan meluncurkan beraneka rupa paket stimulus. Rendahnya impor yang terutama dialami oleh komoditas batu bara, besi, dan komoditas lain menandai penurunan aktivitas industri berat. Ekspor sebelumnya menggenjot pertumbuhan ekonomi wilayah ini, tetapi sejalan dengan perlambatan ekonomi global, ekspor pun mau tak mau terseret turun. Senada dengan itu, rilisan produksi industri dan investasi yang akan dipublikasikan bulan ini pun diperkirakan tidak akan mengalami peningkatan signifikan.

 

Masih Banyak Ruang

Sementara itu, para petinggi sudah menyatakan bahwa mereka tidak akan mentolerir perlambatan ekonomi yang tajam. Presiden Xi Jinping pekan lalu mengatakan rerata laju pertumbuhan tahunan dalam lima tahun kedepan tidak boleh kurang dari 6.5 persen, agar bisa merealisasikan target GDP nasional. Dengan kata lain, jika tidak ingin pertumbuhan kian terpuruk, maka memberikan stimulus tambahan adalah suatu hal yang mutlak harus dilakukan.

Untungnya, sebagai salah satu negeri berkekuatan ekonomi terbesar, China masih punya banyak amunisi. Rendahnya defisit fiskal dan ringannya beban hutang pemerintah pusat memberikan kesempatan besar bagi pemerintahnya untuk melancarkan stimulus fiskal. Sementara cadangann dana di bank sentral juga dinilai masih cukup besar, sehingga memungkinkan PBoC untuk terus mengintervensi pasar uang guna mempertahankan kekuatan Yuan.

252803
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.