EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 152.200   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.664   |   Gold 2,301.51/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 62,889.84   |   Ethereum 3,103.54   |   Litecoin 81.93   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 23 jam lalu, #Saham AS

USD/JPY Ambrol Pasca Komentar Para Pejabat Penting

Penulis

Setelah dibuka sedikit menguat pada awal sesi Asia pagi ini (5/26), aksi jual mendorong USD/JPY jatuh ke bawah level 110. Belum jelas apa yang memicu pergerakan drastis tersebut, namun sejumlah komentar dari para pejabat Jepang dan Amerika dipublikasikan dini hari tadi dan bisa jadi mempengaruhi sentimen pasar.

Setelah dibuka sedikit menguat pada awal sesi Asia pagi ini (5/26), aksi jual mendorong USD/JPY jatuh ke bawah level 110. Saat berita ini ditulis, pair tersebut diperdagangkan di kisaran 109.60an. Belum jelas apa yang memicu pergerakan drastis ini, namun sejumlah komentar dari para pejabat Jepang dan Amerika dipublikasikan dini hari tadi dan bisa jadi mempengaruhi sentimen pasar.

ilustrasi

Media keuangan terkemuka Financial Times mengulas pernyataan Wakil Menteri Keuangan Jepang Untuk Urusan Luar Negeri, Masatsugu Asakawa, bahwa intervensi Yen merupakan salah satu alat kebijakan publik yang legitimate dan akan terus berada dalam "toolbox". Dengan demikian, ia menyiratkan bahwa pemerintah Jepang akan siap untuk melakukan intervensi kapan saja apabila nilai Yen dianggap terlalu kuat.

Banyak analis meyakini pihak berwenang Jepang baru akan turun tangan kalau Yen melejit melampaui 105 Yen per Dolar, tetapi menurut Financial Times, Asakawa nampaknya condong pada penggunaan intervensi Yen untuk melambatkan tajamnya apresiasi mata uang itu, ketimbang untuk mempertahankan suatu level tertentu.

Di kesempatan berbeda, presiden Fed Dallas Robert Kaplan dilaporkan menyatakan akan mendukung kenaikan suku bunga "dalam waktu dekat", tetapi menolak menunjuk waktu tertentu. Katanya, "Jika data ekonomi terus berlanjut seperti sekarang, Saya telah mengatakan akan mendukung kenaikan dalam waktu dekat... Itu bisa jadi bukan Juni atau Juli; pendekatan saya adalah (menelaah secara terpisah) dari rapat ke rapat."

Selain itu, Kaplan menyiratkan bahwa referendum Brexit yang bakal digelar pada kisaran waktu yang sama dengan rapat FED Juni akan membebani pertimbangan mereka.

 

265331
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.