Menu

Ulasan Saham 06 Juni: Data NFP AS Memburuk, IHSG Berpotensi Tertekan

Aditya Putra

Bursa saham AS yang mencatatkan data ekonomi yang dibawah ekspektasi. hal ini akan memunculkan dugaan The Fed akan menunda kenaikan suku bunga. sentimen domestik minim dengan investor asing masih berpotensi beli bersih, bagaimana kondisi IHSG selengkapnya?

Post from US Market Recap

Bursa saham AS secara umum ditutup negatif, (03/06), DJIA -0.18%, S&P 500 -0.29%, dan NASDAQ -0.58%. Setelah data tenaga kerja menunjukkan berbagai perusahaan di AS mengurangi lapangan kerjanya secara drastis di bulan Mei dan hal ini tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.

Harga minyak WTI, +0.93%, $49.07/barel

Gold Spot, -0.02%, 1,243

CPO, +0.87%, 2,666

USD/IDR, 13,490, ytd -2.60%

Update Ekonomi Global:

Update Ekonomi Domestik:


Grafik Teknikal IHSG


Prediksi IHSG Hari Ini

Kecenderungan pelemahan hari ini terlihat dari tertekan-nya bursa saham regional disamping bursa saham AS yang mencatatkan data ekonomi yang dibawah ekspektasi hal ini akan memunculkan dugaan The Fed akan menunda kenaikan suku bunga bulan ini. Hari ini kami prediksi IHSG bearish dengan terbatas. EIDO +1.86%.

IHSG: bearish (moderat), Support: 4,825 Resistance: 4,875

Penguatan IHSG saat ini cukup kuat, hal ini didorong oleh akumulasi beli investor asing di sisi lain RSI mendekati level 70% (hati-hati jenuh jual profit taking), IHSG kembali medekati posisi tertinggi-nya di 4,878, tembus 4,878 ada potensi IHSG bisa mengarah ke 4,905.

GGRM buy on weakness, TLKM mendekati MACD golden cross, JSMR saat ini RSI telah rebound. HMSP konsolidasi, harga sedikit diatas MA20 dan MA50.

Menteri Arab Saudi yang baru, Khalid Al Falih, mengatakan bahwa harga minyak dapat menembus USD 60 per barel pada akhir tahun ini, bahkan harga minyak bisa menanjak lebih tinggi lagi di 2017.

UNTR menjual 689 unit alat berat sepanjang periode Januari hingga April 2016. Penjualan ini turun 28.67% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 966 unit alat berat.

INDF terus melanjutkan ekspansi. Yang terbaru, konglomerasi Grup Salim ini berencana memasuki bisnis pembibitan tanaman palawija. Langkah ini diawali INDF melalui kerjasama dengan PT East West Seed Indonesia (Ewindo) untuk pembibitan benih kentang.

WSKT membidik kontrak baru lebih dari Rp 50 triliun hingga akhir Juni 2016. Jumlah itu setara 75.76% dari total target tahun ini yang senilai Rp 66 triliun. Selama kuartal I 2016, WSKT telah meraih kontrak baru lebih dari Rp 8 triliun.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE