Menu

Ulasan Saham 23 September: Dari PGAS Hingga WIKA

Aditya Putra

Bank Indonesia mengklaim ada tambahan pendanaan untuk industri perbankan. Ada juga data AS yang perlu diperhatikan investor. Simak pula ulasan saham-saham pilihan.

IHSG View

Pada akhir pekan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dengan rentang yang minim setelah data ekonomi dan industri tidak ada yang cukup kuat dalam menopang kinerja indeks. Namun, investor melakukan aksi jual demi mengamankan posisi cash mereka di akhir pekan. Pada (20/September), IHSG turun sebesar 0.21% ke level 6,231.

Beberapa sektor yang mendorong penurunan IHSG dapat dilihat di bawah ini:

 

Macro View

Bank Indonesia (BI) mengklaim akan ada tambahan pendanaan bagi industri perbankan sebesar Rp128 triliun yang dapat digunakan untuk memulihkan lesunya penyaluran kredit, melalui pelonggaran parameter likuiditas Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM). Berdasarkan ketentuan RIM perbankan akan dilonggarkan dengan menambah sumber pendanaan perbankan yakni pinjaman tenor di atas satu tahun, selain Dana Pihak Ketiga (DPK) dan surat-surat berharga.

Sepekan Ini: Beberapa data penting eksternal yang akan diperhatikan oleh investor akan berfokus pada data AS, seperti GDP Q2, pending home sales, dan durable goods. Sementara di China, akan ada rilis data industrial profit. Untuk data domestik, pertumbuhan kredit perbankan dan Money Supply akan menjadi perhatian bagi investor dalam pekan ini.

Daily Outlook: Tensi dagang antara AS-China masih berlanjut. Namun, jika terdapat titik temu serta kelonggaran dari AS terkait barang impor dari China, maka berpeluang sangat positif bagi market secara keseluruhan. Selanjutnya, pergerakan indeks akan positif di awal pekan, setelah AS membuka peluang untuk melonggarkan kebijakannya terkait tarif impor dari China. Cermati sektor konstruksi yang mulai berada di area penguatan dalam sepekan ini.

 

Berita Emiten

Kondisi ketidakpastian di sektor tekstil dan garmen membuat produsen underwear, Ricky Putra Globalindo (RICY) menata ulang penggunaan capital expenditure (capex) alias belanja modalnya sampai akhir tahun ini. Sebelumnya, manajemen telah merencanakan nilai capex tahun ini sebanyak Rp50 miliar yang sebagian besar menopang peremajaan mesin pabrikan.

Kondisi indutsri tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam negeri yang kurang baik turut mempengaruhi kinerja Asia Pacific Investama (MYTX). Tercatat sepanjang semester I 2019, MYTX mengalami penurunan penjualan sekaligus pendapatan usaha sebesar 21.74% menjadi Rp853.87 miliar dari sebelumnya Rp1,09 triliun.

Teknikal

 

 

Saham-Saham Pilihan

1. Perusahaan Gas Negara (PGAS)

Last Price: 2,170

Tren Potensial: Upside Movement

MA5 berpeluang memotong ke atas MA20, dengan RSI sedikit turun dalam proses konsolidasinya saat ini. Jika harga bertahan di MA5 maka selanjutnya akan bergerak ke arah next Resistance (2,220) dan RSI 66.1%.

Action: Hold

 

2. Telekomunikasi Indonesia (TLKM)

Last Price: 4,290

Tren Potensial: Upside Short Term

MA5 berpotensi untuk memotong ke atas MA20, dengan volume beli yang kembali meningkat di akhir pekan lalu. RSI 43% (rebound), dan indikator MACD yang berpotensi untuk Golden Cross.

Action: Hold

 

3. Global Mediacom (BMTR)

Last Price: 358

Tren Potensial: Menuju MA200

Harga masih bertahan di atas MA20, sebelumnya MA5 sudah memotong ke bawah MA9, dengan volume beli yang mulai naik sedikit. Selanjutnya, dengan white candle bullish, ada peluang BMTR melanjutkan reversal-bullish.

Action: Hold

 

4. Wijaya Karya (WIKA)

Last Price: 2,040

Tren Potensial: Possibility to Rebound

Masih uji support bottom di level 1,190. Indikator MACD masih flat namun berpotensi Golden Cross, dengan RSI dan Stochastic yang sudah oversold. Sedangkan, MA5 masih akan uji next Resistance di MA9 dan MA200.

Action: Speculative Buy






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE