Menu

Ulasan Saham 31 Januari: Tren Bearish Berpotensi Menghadang IHSG

Aditya Putra

IHSG bergerak cukup stagnan, dan berpotensi mengalami koreksi kedepan-nya karena MACD daily sudah mulai terlihat bearish. RSI masih bergerak di level 50% dengan rata-rata sideways, sementara itu saham-saham apa saja yang berhasil memotong garis MA10?

Technical Story

Harga masih sejajar dengan garis MA5. Meski demikian, IHSG berpotensi mengalami koreksi kedepannya, karena MACD daily sudah mulai terlihat bearish dan berpotensi menciptakan histogram di bawah titik 0 kedepan. Pembalikan arah harus diantisipasi oleh investor, karena hal ini bisa menjadi trend yang menarik untuk melihat IHSG selama bulan Februari akan mengarah kemana.

RSI masih bergerak di level 50% dengan rata-rata sideways. Hal ini menandakan investor cukup berhati-hati untuk masuk ke pasar saham dengan nilai yang besar, karena belum adanya sentimen kuat untuk menjadi clue dalam rally IHSG di jangka pendek dan menengah-nya. Dari level saat ini ada gap yang berusaha untuk di tutup oleh IHSG di antara 5,382-5,400

 

Economy Update

Presiden AS Donald Trump secara formal telah membatalkan keanggotaan AS dari kesepakatan TPP yang terdiri dari 12 negara, sehingga menyebabkan kevakuman kebijakan AS atas kawasan yang berkembang pesat termasuk China dan sekutu AS lainnya. Langkah Trump tersebut untuk memenuhi janjinya dalam kampanye untuk mengakhiri keanggotaan AS dalam proposal pakta TPP, yang sebagian besar untuk menunjukkan Jepang, Australia, New Zealand, Vietnam dan negara Asia pasifik lainnya yang terdesak oleh keagresifan ekonomi dan militer China. Perintah resmi Trump tersebut secara simbolis akan menguburkan kesepakatan yang sebelumnya didukung oleh pemerintahan Obama dan kebanyakan anggota partai Republik lainnya.


What Market Says

Pada perdagangan hari Selasa (31/01) saham-saham bakrie kembali mencatatkan top value di perdagangan saham Indonesia, BUMI misalnya, tercatat di perdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 567 miliar, ENRG Rp 300 miliar, dan ELTY Rp 237 miliar. Semakin dekatnya jadwal RUPS BUMI nanti pada tanggal 7 februari pekan depan, membuat investor cukup optimis terhadap saham ini.

Sejak awal tahun ini, nilai transaksi di bursa efek Indonesia dikuasai oleh saham-saham grup bakrie, ditambah dengan saham BUMI yang masuk dalam daftar LQ-45 per februari nanti. Sementara saham-saham blue chips belum terlihat kekuatan kenaikannya. Saham-saham perbankan seperti BBRI, BBNI, BBCA, BMRI memang sempat menguat namun dalam level yang terbatas menunggu rilisnya laporan keuangan emiten FY2016. Saham-saham second tier dan third tier cukup aktif ditransaksikan pada periode Januari ini, seperti saham, MCOR, BCIP, TMPI, TRAM, ENRG, DEWA, BRMS, BUMI, ELTY, SMBR, NIKL.

Sementara PT Waskita Beton Precast WSBP‎ optimis bisa mencapai pendapatan Rp 7.7 triliun pada tahun 2017. Angka ini naik signifikan dari pendapatan perseroan tahun lalu yang hanya Rp 4.7 triliun atau naik 63.82 persen. Perseroan mengharapkan pendapatan kontrak baru senilai Rp12.3 triliun pada tahun ini. Hingga Januari, perseroan telah merealisasikan kontrak hingga Rp1.4 triliun.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) membagikan dividen sebesar Rp 600 miliar atau setara 65-66 persen dari laba bersih tahun buku 2016. Pembagian dividen sebesar Rp 43.64 per lembar saham kepada pemegang saham itu menjadi salah satu poin yang diputuskan dalam RUPS.

Sementara saham-saham yang berhasil memotong garis MA10 dan menandakan adanya peluang kenaikan dalam jangka pendek, diantaranya saham-saham seperti: PTBA, PTPP, WIKA, MIKA, MEDC, BNGA, DMAS, META, GZCO, COWL, GJTL dan PBRX.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE