Menu

BBCA: Aksi Jual Karena Harga Saham Terlalu Mahal

A Muttaqiena

Saham BBCA telah mengalami penurunan berantai sejak awal bulan September 2018 ini. Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya.

Harga saham PT Bank Central Asia Tbk ( BBCA ) mencuat 0.52 persen ke Rp24,050 dalam tempo satu jam sejak pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (18/September). Namun, saham BBCA telah mengalami penurunan berantai sejak awal bulan September 2018 ini. Setelah mencapai level tertinggi Rp25,475 per lembar pada tanggal 24 Agustus 2018, saham BBCA cenderung tertekan hingga mencapai Rp23,700 kemarin (17/September). Mengapa saham blue chip yang mewakili kepemilikan di bank swasta terbesar Indonesia ini dilepas investor?

Sebenarnya, penurunan harga tidak hanya dialami oleh saham BBCA, melainkan mayoritas saham lainnya di sektor Finance. Sejumlah faktor ikut andil di sini; diantaranya kenaikan LPS Rate yang berpotensi menaikkan biaya dana perbankan dan mengurangi Net Interest Margin (NIM), serta kekhawatiran akan meningkatnya kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL). Namun, dalam hal saham BBCA, terdapat penyebab lain.

Dalam sebuah riset yang dikutip oleh CNBC Indonesia minggu lalu, analis Sebastian Tobing dari Trimegah Sekuritas, mengungkapkan bahwa saham BBCA sudah dihapus dalam model portolio. Alasannya, valuasi saham ini sudah tidak menarik, sehingga menimbulkan sejumlah risiko.

Menurutnya, proyeksi valuasi saham BBCA untuk tahun 2019 sudah mendekati +2 standar deviasi dalam rerata historis lima tahun, dengan Price-to-Book Value (PBV) 3.8x dan Price-to-Earning Ratio (PER) 23 kali. Harga saham BBCA lebih mahal 118 persen dibanding bank-bank besar pelat merah, sehingga peluang kenaikan harga saat ini lebih terbatas.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE