Menu

WIKA: Incar Proyek Terkait Pindahnya Ibu Kota

Intan Poetri

Agenda pemindahan ibu kota Indonesia membuat emiten konstruksi bersiap diri. Direktur utama WIKA membeberkan kemampuan perusahaannya, ditinjau dari beberapa faktor.

Agenda pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur menjadi pemantik semangat emiten sektor konstruksi dalam menunjukkan performanya hingga akhir tahun, tak terkecuali PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Dilansir dari Kontan, Tumiyana selaku direktur utama WIKA menyatakan bahwa perusahaannya sangat prima dari segi keuangan dan sumber daya, ditunjang oleh Net Gearing Ratio yang mumpuni.

"Saya masih punya room (gearing ratio) 0,5 kalau ekuitas di atas Rp 23 triliun, saya memiliki kemampuan me-Leverage sampai dua kalinya ekuitas," - Tumiyana, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk.

Sebagai informasi, PMK No.84/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan menjelaskan bahkan Gearing Ratio perusahaan dibatasi maksimal 10 kali. Dengan kapasitas penyerapan belanja modal yang saat ini sebesar 20 Triliun, WIKA terus meningkatkan skema pendanaannya melalui penawaran obligasi dan penawaran saham perdana (IPO). Penurunan suku bunga yang dilakukan oleh BI, dimanfaatkan oleh WIKA untuk menerbitkan obligasi dengan target pemasukan 2-5 Triliun di tahun 2020.

 

Dua Anak Perusahaan Siap IPO 2020

Tak hanya ADHI yang memberikan bocoran bahwa 2 anak perusahaannya akan melantai, WIKA menyatakan bahwa IPO anak perusahaan juga menjadi agenda mereka. Di tahun 2020, WIKA Realty dan WIKA Konstruksi diagendakan untuk masuk bursa, dengan target pemasukan dana segar senilai 1.2-1.8 triliun rupiah. Sehubungan dengan hal ini, kinerja WIKA Konstruksi yang saat ini mencapai 50,000 ton akan digenjot ke angka 100,000 ton.


Berita Saham Lainnya
Dimas

Sekarang gara gara COVID belum jadi pindah ibukotanya





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE