Menu

WSKT: Waskita Beton Segera Melantai Di BEI

Utari

Induk perusahaan PT Waskita Beton Precast (WBP) yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memastikan bahwa anak usahanya tersebut akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal bulan September 2016 nanti. Oleh karena itu, perseroan WSKT juga sudah menunjuk empat penjamin emisi.

Induk perusahaan PT Waskita Beton Precast (WBP) yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memastikan bahwa anak usahanya tersebut akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal bulan September 2016 nanti. Oleh karena itu, perseroan WSKT juga sudah menunjuk empat penjamin emisi.

 

Empat pialang saham yang sudah ditunjuk PT Waskita Karya Tbk adalah Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Danareksa Sekuritas. Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk (WSKT), Muhammad Choliq menjelaskan, empat pihak penjamin emisi tersebut saat ini sudah mulai memproses rencana aksi korporasi perseroan ini. Selain itu, dia juga menambahkan bahwa nanti bulan Agustus anak usaha WSKT akan IPO dan pada bulan September sudah mulai melantai di BEI.

Melalui penawaran IPO, WSKT akan melepas sebesar 40 persen saham PT Waskita Beton Precast (WBP) dengan membidik perolehan dana senilai Rp 3.5 triliun sampai dengan Rp 4 triliun. Perolehan dana dari IPO akan dimanfaatkan oleh perseroan untuk pengembangan usaha perusahaan.

 

Rencana Proyek Baru Perusahaan Waskita Beton

Untuk tahun 2016 ini, perusahaan WBP akan membangun dua pabrik beton pracetak baru. Pabrik baru itu akan memiliki kapasitas sebesar 350.000 ton untuk menggenjot kapasitas produksi beton precast agar sesuai target sebesar 2.65 juta ton per tahun.

Nantinya perseroan WBP juga akan membangun satu pabrik beton pracetak di Palembang dengan total kapasitas produksi sebesar 250.000 ton. Pabrik itu akan berfungsi untuk bisa memenuhi kebutuhan proyek-proyek di daerah Sumatera bagian Selatan terutama di proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang. Selain itu, satu pabrik akan dibangun di daerah Jawa Tengah dengan total kapasitas produksi sebesar 100.000 ton per tahunnya.

Pihak perusahaan optimis bahwa WBP akan memperolah kontrak baru sebesar Rp 7 triliun atau mengalami kenaikan hampir dua kali lipat dari perolehan kontrak baru tahun lalu yang hanya sebesar Rp 3 triliun saja. Jika kontrak baru tercapai maka target kenaikan laba sebesar 61.7 persen dari tahun lalu yaitu senilai Rp 550 miliar akan mudah tercapai.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE