EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 153.410   |   GBP/USD 1.255   |   AUD/USD 0.662   |   Gold 2,293.86/oz   |   Silver 27.17/oz   |   Wall Street 38,675.68   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,149.84   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 1 jam lalu, #Saham AS

Arti Kegagalan Trumpcare Bagi Dolar AS

Penulis

Rancangan Undang-Undang (RUU) layanan kesehatan yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump tak lolos. Apakah artinya bagi ekonomi AS dan Dolar?

Seputarforex.com - Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump untuk menggantikan program layanan kesehatan terjangkau bentukan mantan Presiden Barrack Obama, gagal diloloskan. Apakah artinya bagi ekonomi AS dan Dolar?

dolar_as


Celah Dana Program Trump Berkurang

Mengulik kembali janji Donald Trump (Trumponomics) yang di antaranya adalah meningkatkan belanja infrastruktur, membangun tembok perbatasan dengan Meksiko, memotong pajak perusahaan, serta menggenjot anggaran untuk pertahanan negara dan militer?

Rencana-rencana tersebut tentunya membutuhkan dana yang sangat besar. Trump bermaksud menghimpun banyak dana untuk mendukung program-programn tersebut, salah satunya dengan cara mencabut undang-undang untuk program Affordable Care Act yang disebut juga Obamacare.

Kini, Kongres AS telah resmi mencabut RUU "Trumpcare" karena tak cukup suara untuk meloloskannya sebagai Undang-Undang, meninggalkan pekerjaan rumah bagi Gedung Putih untuk mendapatkan miliaran Dolar sebagai dana rencana-rencana tersebut.


Dolar AS Melemah

Selain itu, juru bicara House of Representatives AS, Paul Ryan, memberikan komentar yang menambah kekhawatiran pasar. Ia mengatakan bahwa gagalnya reformasi Affordable Care Act ini akan berdampak pada rancangan undang-undang lainnya, termasuk pemotongan pajak. Inilah yang paling disoroti oleh pasar.

Pajak merupakan sektor yang paling sensitif dengan bisnis dan pasar finansial. Oleh karena itulah, kesulitan yang kemungkinan akan dihadapi oleh rencana pemotongan pajak membuat investor malas berlama-lama memegang Dolar AS mereka dan lari ke mata uang safe haven seperti Yen.

USD/JPY sempat jeblok sampai 110.015 begitu kabar kegagalan RUU Trumpcare diturunkan. Belum lagi kesangsian publik akan kemampuan Trump dalam mewujudkan janji-janjinya membuat mata uang risk appetite macam Greenback banyak dilepas.


Risiko Kenaikan Suku Bunga The Fed

Berkurangnya potensi stimulus fiskal dan ekspektasi pemotongan pajak dapat menyebabkan koreksi dalam pasar saham AS. Kepercayaan diri pada ekonomi AS pun akan menyusut. Padahal, sebagian pejabat The Fed telah memasukkan stimulus fiskal dalam mempertimbangkan kenaikan suku bunga. Kondisi ini bisa jadi menyebabkan perubahan potensi kenaikan suku bunga AS yang rencananya akan dilakukan tiga kali tahun ini.

278263
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.