Dolar Australia kembali merosot menyusul pengumuman data tenaga kerja Australia yang menggarisbawahi rapuhnya pemulihan ekonomi negara tersebut. Survei ketenagakerjaan dan buruh Australia menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran hingga 6.4 persen, yang mana, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi tingkat pengangguran 6.2 persen.
Di samping itu, jumlah orang yang kehilangan pekerjaan melonjak hingga 12,200 dibandingkan dengan ekspektasinya sejumlah 5,000. Sementara tingkat partisipasi ketenagakerjaan tidak berubah di posisi 64.8 persen.
RBA Bisa Pangkas Suku Bunga Lagi
Menurut Ekonom NAB David de Garis, data ketenagakerjaan Australia memang sedang negatif, namun hal ini masih berkaitan dengan pemotongan suku bunga acuan RBA pekan lalu. Selain itu, iklan lowongan kerja dan beberapa indikator ekonomi Australia lainnya telah mengalami penguatan yang luar biasa pada bulan Desember lalu. Oleh karena itulah, cukup wajar jika bulan ini, data kembali melorot.
Survei Reuters pun saat ini menunjukkan bahwa pasar memasang probabilitas 60 persen pada kemungkinan pemotongan suku bunga RBA kembali pada bulan Maret mendatang, dan 90 persen untuk kemungkinan pemotongan suku bunga RBA pada bulan April.
AUD/USD diperdagangkan pada 0.7664 atau melorot lebih dari setengah angka sebelumnya, 0.67 persen, setelah laporan tersebut dirilis.