EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.270   |   AUD/USD 0.669   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 66,940.80   |   Ethereum 3,122.95   |   Litecoin 83.87   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 2 hari, #Saham AS

Bagaimana Zona Euro Akan Menggeser AS Di Tahun 2020

Penulis

Angka pengangguran di rekor tinggi dan pertumbuhan yang rapuh mungkin bukan lahan paling subur untuk pemulihan, tetapi Andrew Lillico, direktur grup konsultansi Europe Economics, menyatakan bahwa euro zone siap untuk bangkit

Angka pengangguran di rekor tinggi dan pertumbuhan yang rapuh mungkin bukan lahan paling subur untuk pemulihan, tetapi Andrew Lillico, direktur grup konsultansi Europe Economics, menyatakan bahwa euro zone siap untuk bangkit dan menjadi negara dengan perekonomian adidaya berikutnya.

Lebih lanjut, pada sebuah wawancara, Lillico berkata, "Seperti tahun 1980an menjadi era Jepang, 1990an menjadi era Amerika Serikat, 2000an menjadi era Cina, (maka) tahun 2020an bisa jadi era keemasan bagi Eropa."

euro vs dollar
Pendapat Lillico tersebut berdasarkan fakta bahwa fundamental zona euro secara kolektif lebih kuat ketimbang AS dan Inggris. Zona dengan mata uang tunggal tersebut telah berada di posisi yang lebih baik dibanding beberapa tahun terakhir tanpa terlalu banyak mencetak uang.

Menyusul kehancuran ekonomi global di tahun 2008, negara-negara di seluruh penjuru dunia sibuk melakukan restructuring dan rebalancing perekonomian mereka. Utang negara dan utang bank yang substansial menyebabkan zona euro terperosok ke dalam resesi berkepanjangan pada tahun 2011 sebagai dampak dari permasalahan yang dihadapi.

Sementara itu, pada saat yang sama Amerika Serikat mencatat pertumbuhan moderat dengan pembacaan tahunan 3.6% dengan Federal Reserve secara sengit melakukan upaya penyelamatan perekonomian dengan mengucurkan dana $85 miliar per tahun sebagai bentuk kebijakan pelonggaran kuantitatif yang dipilihnya.

Sebelum Ben Bernanke menerapkan kebijakan pembelian obligasi bulanannya, Mario Draghi sempat mempertimbangkan langkah tersebut, sebelum akhirnya mengesampingkan langkah pembelian aset ala The Fed. Keputusan Draghi tersebut didasarkan pada kurangnya pasar uang seperti yang terlihat di AS. ECB memilih untuk fokus menjaga tingkat suku bunga agar tetap rendah dan menggunakan program refinancing, demi meningkatkan likuiditas kreditur Eropa sebagai bentuk upaya untuk melawan kemungkinan terjadinya deflasi.

Draghi vs Bernanke
Menurut data Eurostat, tingkat pengangguran zona euro berada di kisaran 12.1%. Angka tersebut lebih tinggi 5.1% dibanding level pengangguran di tahun 2007. Sebaliknya, AS mencatat angka pengangguran sebesar 7.3% pada bulan Desember.

Sementara itu, berdasarkan data dari IMF, rasio utang-PDB (produk domestik bruto) Inggris tahun 2013 diperkirakan akan berada di level 95% dan 108.1 untuk AS.

Sejauh ini data-data yang ada menunjukkan AS-lah yang akan membayangi Inggris, lalu apa yang menyebabkan Inggris mampu menggeser kedudukan AS?

Jawabannya adalah restrukturisasi yang menyeluruh. Inilah yang membuat Lilico optimis terhadap masa depan negara-negara dengan mata uang tunggal tersebut. Asesmen awal sedang diciptakan untuk persatuan bank di wilayah Eropa dan 17 negara siap untuk secara politik berkembang lebih dekat.

Haruskah ECB Mengambil Pelajaran Dari Inggris?
Ketika ditanya apakah ECB akan mempertimbangkan kebijakan yang serupa dengan Inggris, yakni skema peminjaman (Lending Scheme), Mario Draghi memberikan jawaban bahwa pada akhir dekade ini, Uni Eropa diperkirakan akan mampu menyelesaikan masalah politiknya. Hal tersebut akan menjadi awal yang baik bagi (zona euro), walau tidak secara resmi didirikan, untuk berdiri sebagai negara konfederasi.

Lebih rinci Draghi menambahkan, perubahan struktural seperti reformasi perundang-undangan buruh, pemangkasan di sektor pendapatan publik, dan defisit anggaran pemerintah adalah beberapa kunci perubahan yang dapat mendorong perekonomian zona euro untuk berkembang pada dekade berikutnya.

Di akhir wawancara Draghi menambahkan, perekonomian seperti Jerman diposisikan secara tepat untuk memenuhi kebutuhan Cina dan India, agar perekonomian Jerman yang dinilai lebih matang menjadi terfokus pada konsumsi.

Meski tidak yakin perkembangan yang terjadi di zona euro nanti akan dapat diklasifikasikan sebagai "lonjakan", tetapi Draghi percaya perekonomian zona euro akan bersinar lebih terang dibanding AS dan Inggris.

146842

Kuntari memiliki latar belakang bahasa Inggris, dan mengenal forex setelah berkecimpung di bidang editing dan penulisan. Liputan di Seputarforex terutama mengenai fundamental dan kabar pasar terkini.


Iwan Setiawan
ini jangan - jangan sinyal buat EURUSD bakal bullish neh kedepannya.