Poundsterling diperdagangkan di kisaran 1.5207 terhadap Dolar AS pada Kamis (05/02) siang ini atau lebih tinggi 0.12 persen dibandingkan harga penutupan kemarin. Dalam 24 jam terakhir mata uang Inggris tersebut tercatat mengalami kenaikan hingga 0.21 persen terhadap USD.
Malam hari nanti, Bank Sentral Inggris (BOE) akan mengumumkan tingkat suku bunga dan kebijakan moneternya. Kebijakan moneter BOE kali ini cukup mengundang perhatian dan memicu perdebatan di tengah "tren" pemotongan suku bunga yang sedang melanda bank sentral-bank sentral mayor.
Beberapa bulan lalu, pasar seolah yakin bahwa bank sentral pimpinan Mark Carney ini akan menjadi bank sentral pertama yang menaikkan suku bunga setelah masa resesi global melanda, setidaknya, kebijakan ketat bisa dilaksanakan sebelum pertengahan tahun 2015 ini. Bahkan, sejumlah analis memprediksi siapa yang paling cepat menerapkan kebijakan ketat, apakah BOE atau The Fed AS.
Terseret Zona Euro?
Alih-alih makin mantap, ganjalan terus menerpa perekonomian BOE sehingga membuat pemulihan yang hampir tercapai kembali terseok-seok. Pertumbuhan ekonomi Inggris kian melambat dan inflasi yang terus bergeming di level rendah membuat ekspektasi kenaikan suku bunga Inggris kian mundur, yakni pada tahun 2016.
Inflasi Inggris tercatat pada level 0.5 persen dan pertumbuhan GDP-nya hanya 2.6 persen pada tahun 2014. Namun, perekonomian Inggris ini masih lebih baik dibandingkan tetangga-tetangganya di Zona Euro. Terakhir, ECB malah harus menggelontorkan stimulus sebesar 1.1 Triliun Euro untuk program pembelian obligasi demi menggenjot pertumbuhan dan inflasi di 18 negara anggotanya.
Bukan Saat Yang Tepat Untuk Moneter Ketat
"Bank Sentral Inggris menargetkan inflasi mencapai 2 persen, namun kenyataannya tingkat inflasi saat ini tak lebih tinggi dari 0.5 persen. Rendahnya harga bahan bakar pun masih memberatkan kenaikan inflasi. Oleh karena itu, saat ini bukanlah kondisi yang tepat untuk menaikkan suku bunga." ungkap Shaun Richard, ekonom dari Notayesmaneconomics blog yang diwawancarai oleh Marketwatch.
Sore ini, Inggris juga merilis data mengenai harga rumah, yang mengalami kenaikan di atas ekspektasi. Halifax melaporkan bahwa harga rumah Inggris naik 1.1 persen pada bulan Desember di revisi dari kenaikan 0.9 persen. Sedangkan untuk bulan Januari harga rumah Inggris naik 2.0 persen, jauh lebih tinggi dibanding ekspektasi GBP/USD diperdagangkan pada 1.5203 dari 1.5207 setelah laporan ini.