Euro masih belum bangkit dari level rendah 11,5 tahunnya terhadap Dolar AS pada Kamis (05/03) sore hari ini. Fokus para investor masih ke pengumuman kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB), dimana rincian program pembelian obligasi diekspektasikan akan dipaparkan malam nanti.
Euro anjlok ke $1.1026 di Asia, level terendahnya sejak bulan September 2003. Pair tersebut diperdagangkan pada $1.1049 atau menurun 0.25 persen pada hari ini. Menurut analis teknikal Seputarforex, harga EUR/USD masih akan bergerak turun, sehingga dibutuhkan break di atas 1.1134 untuk mengurangi bias bearish yang menekan Euro.
Euro telah mengalami penurunan hingga 8.5 persen tahun ini sehubungan dengan persiapan para investor menghadapi pembelian aset ECB bulan ini. Sejumlah prediksi menyebutkan berapa jumlah QE yang akan digelontorkan, ada yang memperkirakan sebanyak 60 miliar Euro, ada pula yang meperkirakan 1 Triliun Euro.
Indeks Retail Zona Euro Turun
Sore hari ini, Markit melaporkan indeks PMI retail Zona Euro mengalami penurunan. Headline PMI mencatat penurunan ke 46.4, dari 46.6 pada bulan Januari. Kemerosotan terparah tercatat terjadi di Prancis, sementara pertumbuhan di Jerman melamban. Siang tadi, De Statis Jerman melaporkan data pesanan baru (new order) pada bulan Januari 205 mengalami penurunan secara musiman dengan minus 3.9 persen dibandingkan bulan lalu.
Sejak Gubernur ECB, Mario Draghi, menetapkan kebijakan moneter longgar dan QE, belum ada perubahan yang signifikan terhadap tingkat suku bunga. Draghi juga diharapkan dapat memberikan komentarnya mengenai reformasi fiskal Yunani serta apa yang akan dilakukan oleh ECB untuk membantu negara yang masih terjerat utang tersebut. Pengumuman kebijakan ECB akan dilaksanakan pada pukul 19:45 WIB malam nanti.
