Dolar AS kembali mendapatkan sedikit tenaga di hari Jumat (04/12) sore ini. Mata uang AS tersebut berusaha pulih dari level yang tercapai dalam satu sesi sebelumnya, yakni terjun bebas hingga lebih dari 1 persen terhadap Euro dan mata uang-mata uang lain akibat pernyataan kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB).
Malam ini, fokus investor beralih pada laporan NFP AS. Bulan Oktober lalu NFP bertambah 271,000 job, jauh lebih tinggi dari perkiraan yang akan bertambah 181,000 job dan merupakan NFP tertinggi dalam tahun ini, sementara rata-rata pertambahan job dalam 3 bulan terakhir adalah 181,300 per bulan.
EUR/USD Dan USD/JPY
EUR/USD tergelincir 0.47 persen ke posisi 1.0891, setelah menjulang ke level tinggi satu bulan di posisi 1.0982 hari Kamis malam kemarin. Mata uang single currency itu reli setelah Presiden ECB, Mario Draghi, mengatakan bahwa laju peluncuran program pelonggaran kuantitatif Zona Euro (QE) masih akan sejumlah 60 miliar Euro. Hal ini tentu mengecewakan para pelaku pasar yang sebelumnya sudah berspekulasi bahwa jumlah tersebut akan ditambah.
Draghi menambahkan bahwa bank sentral akan memperluas skema pembelian obligasinya melebihi poin cut-off saat ini mulai September 2016 sampai di akhir Maret 2017, atau bisa juga lebih tergantung kebutuhan. Komentar Draghi tersebut menyusul kebijakannya yang menurunkan tingkat suku bunga deposito ke level rendah 0.05 persen, sesuai dengan ekspektasi.
Terhadap Yen, Dolar AS pun menghimpun kenaikan 0.12 persen untuk diperdagangkan di angka 122.72.
Beberapa hari sebelumnya, Dolar AS mendapat penguatan setelah Presiden The Fed, Janet Yellen, menyatakan bahwa kondisi ekonomi sudang cukup matang bagi The Fed untuk mulai menaikkan tingkat suku bunga acuan bulan ini. Langkah ini sudah tidak terelakkan lagi kecuali ada perubahan yang drastis dalam iklim perekonomian.