EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,316.02/oz   |   Silver 27.49/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,123.61   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 12 menit lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 12 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 13 menit lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 14 menit lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 6 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Masih Kalem, Pengamat: Bisa Tertekan Lagi

Penulis

Dolar AS kalem di hari Selasa (15/12) pagi ini seiring dengan harga minyak dan ekuitas yang mengambil napas menyusul kemerosotan tajam kemarin. Dolar bisa mendapat tekanan tambahan apabila sehubungan dengan isu bahwa rentang kenaikan suku bunga The Fed tak akan terlalu cepat.

Dolar AS sedikit berubah terhadap mata uang-mata uang mayor di hari Selasa (15/12) pagi ini seiring dengan harga minyak dan ekuitas yang mengambil napas menyusul kemerosotan tajam kemarin. Namun, mata uang AS tersebut terbilang masih cukup rentan mengingat hasil rapat FOMC besok masih mungkin memberikan kejutan-kejutan tak terduga. Bank Sentral AS, melalui rapat FOMC, diekspektasikan kuat akan menaikkan tingkat suku bunga untuk pertama kalinya sejak delapan tahun terakhir.

dolar_as
Indeks Dolar AS telah turun 2.5 persen dalam bulan ini, terutama karena aksi ambil untung yang dilakukan oleh para investor yang memasang harga pada kenaikan suku bunga AS. Meski kenaikan suku bunga AS tampak meyakinkan, namun harga minyak yang terus turun akibat melimpahnya suplai ditambah dengan pergolakan pasar obligasi AS diperkirakan juga akan menjadi pertimbangan kebijakan The Fed.

Dolar AS Masih Bisa Tertekan Lagi

USD/JPY diperdagangkan flat di angka 121.04 yen, tertarik naik dari level rendah enam minggu 120.35 di hari Senin kemarin. Satu minggu lalu, Greenback diperdagangkan di atas level 123 yen. Para trader telah memangkas posisi Dolar AS, sambil menunggu petunjuk kebijakan moneter ketat dari The Fed.

Sedangkan, EUR/USD sedikit berubah di angka 1.0993, sedikit turun dari level puncak 6 minggu di angka 1.1048 malam tadi. "Posisi long Dolar masih terlikuid di pasar dengan laju yang lebih cepat daripada ekspektasi," kata Junichi Ishikawa, ahli strategi pasar di IG Securities Tokyo kepada Reuters. Menurut Ishikawa, Dolar bisa mendapat tekanan tambahan apabila obligasi pemerintah AS di-buy-back sehubungan dengan isu bahwa rentang kenaikan suku bunga The Fed tak akan terlalu cepat.

Performa Dolar AS terhadap Dolar-Dolar Komoditas terpantau beragam. AUD/USD naik 0.9 persen ke angka 0.7248 setelah rilis notulen RBA. Sementara NZD/USD menanjak 0.8 persen ke angka 0.6756. Terhadap Dolar Kanada, Greenback naik 0.1 persen ke angka 1.3742 setelah menyentuh angka 1.3677, level tertinggi sejak Juni 2004.

256458
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.