Yen Jepang dan Euro sama-sama melangkah mundur dari level tingginya di sesi perdagangan Eropa Rabu (25/04) ini terhadap Dolar AS karena pasar memperhatikan survei sentimen bisnis di Eropa dan serangkaian data ketenagakerjaan yang akan dirilis oleh Amerika Serikat akhir pekan ini. Menurut analis Reuters, indikator-indikator ekonomi tersebut berpotensi memberikan arah baru dalam pergerakan harga.
Sempat muncul pembicaraan di antara para pelaku pasar bahwa ada kemungkinan Euro akan menguat menembus level yang di luar perkiraan Bank Sentral Eropa (ECB). Kondisi ini bisa berimbas pada perekonomian Zona Euro, sehingga memicu spekulasi bahwa para pejabat bank sentral tersebut akan angkat bicara dengan nada yang berdampak pada pelemahan mata uang mereka.
Sore ini EUR/USD sudah sampai di level rendah 1.490 yang sempat tercapai pada tanggal 2 Mei lalu. EUR/USD sempat memuncaki level 1.160 kemarin karena pelemahan Dolar AS.
Pelemahan Yen Terbatas
Topik perdebatan paling panas saat ini adalah tentang Yen. Mata uang Jepang tersebut sudah menghimpun kenaikan sebanyak 14 persen terhadap Dolar sejak pertengahan Desember. Spekulasi bahwa Bank Sentral Jepang (BoJ) akan menambah stimulus dalam kebijakan moneternya demi melemahkan mata uang tersebut makin berkembang.
Ditambah lagi, "intervensi" Kementerian Keuangan AS yang memasukkan Jepang dalam "Daftar Pengawasan" mereka terkait dengan menguatnya Yen. Pemerintah Jepang sendiri mengakui bahwa Yen yang terapresiasi bukanlah pertanda baik. Taro Aso, Menkeu Jepang, menyebut penguatan Yen sebagai hal yang sangat memprihatinkan meski menyangkal bahwa Daftar Pengawasan Menkeu AS akan makin mendesak mereka untuk melakukan intervensi.
Di sesi Asia tadi USD/JPY sempat naik, akan tetapi sore ini kembali melorot dengan diperdagangkan pada level 106.86 dari posisi 107.186 yen pagi tadi. USD/JPY sudah terpompa dari level rendah hari Selasa di angka 105.55 yen, yang merupakan level terlemahnya sejak bulan Oktober 2014, namun tampaknya penguatan tersebut terbatas meski pasar Jepang sedang libur dan menjelang laporan NFP AS akhir pekan nanti.