Dolar AS menyentuh level tinggi 11 tahun terhadap mata uang-mata uang mayor pada hari Selasa kemarin namun akhirnya, mata uang AS tersebut melepaskan perolehannya menjelang rapat Bank Sentral Eropa (ECB) Kamis besok.
Indeks Dolar telah mengumpulkan perolehan sebanyak 5.7 persen sejak awal tahun 2015, tertolong oleh membaiknya perekonomian AS dibandingkan dengan perekonomian negara-negara mayor lainnya, sehingga semakin membuka kesempatan bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan. Greenback masih berada pada range-bound pada bulan bulan lalu, tetapi, hal itu diakibatkan karena para investor hanya melihat sedikit katalis untuk menaikkan Dolar.
Dolar Lemah Terhadap Euro Dan Yen
Euro menunjukkan sedikit perubahan terhadap Dolar AS dengan menghuni level $1.1181 setelah Dolar menyerahkan keuntungannya terhadap Euro atas perbedaan arah tingkat suku bunga. Terhadap Yen, Dolar pun jatuh menyusul pernyataan Penasihat Ekonomi PM Jepang bahwa mata uang AS tidak dapat memetik keuntungan lebih banyak lagi.
"Pasar sedang menunggu upaya (ECB) berikutnya," tutur Dean Poppleweell, Kepala Strategi Mata Uang OANDA, di Tokyo yang diwawancarai oleh CNBC. "Kita akan mendapatkan pengaruh yang besar dari ECB atau kabar gembira pada hari Jumat dari laporan Non Farm Payroll AS."
