Dolar AS melayang di dekat level tertingginya dalam sepekan terhadap mata uang-mata uang mayor pada Rabu (24/06) hari ini. Fokus pasar mulai beralih, dari Yunani, kembali ke spekulasi kenaikan tingkat suku bunga AS. Indeks Dolar melonggar 0.1 persen ke angka 95.298. Kemarin, indeks Dolar sudah sempat menyentuh 95.636, level tertinggi sejak tanggal 12 Juni dan pada dasarnya masih belum jauh dari level tinggi yang tercapai kemarin, dimana kenaikan yang terjadi sejumlah 1.2 persen, laju yang terbaik sejak akhir Mei.
EUR/USD naik 0.2 persen ke posisi $1.1184, atau kembali mendapat perolehan setelah terjun bebas hingga 1.5 persen pada hari Selasa kemarin. Menurut analis dari Barclays yang diwawancarai oleh Reuters, pasar tampaknya mulai mengalihkan kembali perhatian mereka ke perbedaan arah kebijakan moneter AS dengan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB).
Sedangkan USD/JPY stabil di kisaran 123.91, dimana Yen sedikit menguat setelah dirilisnya notulen rapat Bank Sentral Jepang (BOJ) dari pertemuan yang telah digelar pada bulan Mei lalu. Salah satu anggota Dewan BOJ, Takahide Kiuchi, secara umum masih tidak menyetujui jumlah penggelontoran stimulus saat ini. Menurutnya, jumlah stimulus pembelian obligasi yang sesuai adalah 45 triliun Yen, setengah lebih dari jumlah 80 triliun Yen saat ini.
Komentar Jerome Powell The Fed
Berdasarkan data-data ekonomi AS yang cukup positif dan komentar dari salah satu pejabat tinggi The Fed, Jerome Powell, Greenback mendapatkan dukungan untuk menguat. Powell mengatakan bahwa pihak The Fed tengah bersiap untuk menaikkan tingkat suku bunga AS sebanyak dua kali tahun ini: sekali pada bulan September, dan sekali lagi pada bulan Desember, selama performa ekonomi AS sesuai dengan ekspektasi.
Adapula laporan GDP dari Presiden The Fed Atlanta yang akan menunjukkan laporan bahwa perekonomian AS tengah menuju pertumbuhan (GDP) setinggi 2 persen pada kuartal kedua tahun ini. Sementara itu, data terakhir yang dirilis kemarin malam adalah data mengenai permintaan Barang Tahan Lama (Durable Goods) AS, yang tercatat mengalami penurunan terbesar selama tahun 2015, dengan pencapaian merosot 1.8 persen.
Sedangkan faktor penggerak pasar mata uang selama beberapa hari kemarin, yakni masalah utang Yunani, tidak menunjukkan kabar perkembangan yang signifikan. Para investor hanya bisa menaruh harapan akan tercapainya kesepakatan sesegera mungkin. The Troika akan kembali melakukan pertemuan pada Rabu malam nanti di Brussels, dengan hasil yang diharapkan dapat menghindarkan Yunani dari kebangkrutan.