Emas menutup tahun 2014 ini dengan gemilang. Logam mulia tersebut bertahan di sekitar level tertinggi di lebih dari satu minggu akibat mundurnya Dolar AS dan ekuitas global sehingga mendorong permintaan. Emas bergerak naik pada bulan ini setelah tenggelam hingga level rendah empat tahun pada bulan November.
Harga bulion untuk pengiriman segera meningkat sebanyak 0.5 persen ke $1,206.30 per ons sebelum diperdagangkan di $1,201.10 pada pukul 8:39 pagi waktu Singapura, menuju kemajuan bulanan untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus seperti yang tercatat dalam data Bloomberg. Harga emas sempat terpuruk hingga $1,132.16 pada tanggal 7 November, dan kemarin mulai menunjukkan kenaikan hingga $1,210.74, level tertinggi sejak tanggal 18 Desember.
Harga emas berjangka di Comex New York pun diperdagangkan lebih tinggi pada sesi Asia pagi, di posisi 1202.20 naik 0.15 persen setelah sempat menyundul level tinggi 1210.90, memperpanjang perolehan dari sesi sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa emas berjangka ini hampir menghapus kerugiannya yang dialami sepanjang tahun 2014.
Politik Memanas
Selain merosotnya ekuitas global, krisis politik Yunani pun memiliki andil pada kenaikan harga emas seiring dengan menyebarnya sentimen risiko sehingga pasar cenderung memburu aset-aset safe haven seperti emas, Yen, atau obligasi-obligasi pemerintah. Di samping itu, ketegangan politik antara Rusia dan AS yang mulai memanas akibat Washington yang memasukkan nama-nama pejabat Rusia ke dalam daftar pelanggar HAM, juga menjadi suntikan energi bagi harga emas.
