Emas menuju penurunan mingguan pertamanya dalam tiga minggu terakhir setelah Bank Sentral AS memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunganya di tengah kemerosotan harga energi. Bulion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada pada $1,197.57 per ons pada pukul 11:46 siang waktu Singapura dari $1,198.57 kemarin dan telah menurun sebanyak 2.1 persen pekan ini, demikian menurut data Bloomberg.
Emas anjlok ke level rendah dua minggu di $1,183.89 pada tanggal 17 Desember setelah bank sentral AS mengeliminasi keterangan waktu "considerable time" dan menyatakan bahwa pihaknya bersedia bersabar untuk menaikkan suku bunga. Emas berjangka untuk pengiriman Februari di Comex New York justru mendaki sebanyak 0.2 persen ke $1,197.60 per ons memangkas kemerosotan mingguannya dalam tiga minggu terakhir.
Masih Ikuti Harga Emas
Emas kembali mundur akibat ekuitas global dan Dolar AS yang kembali bangkit sehingga mencampakkan investasi alternatif. Di sisi lain, harga minyak berada pada level rendah lima tahun sehingga ada kemungkinan target inflasi 2 persen yang ditargetkan oleh The Fed akan merosot lagi, meskipun Yellen kemarin mengatakan bahwa dampaknya hanya akan sementara saja. Menurut James Steel analis dari HSBC AS harga emas saat ini lemah karena terpangkas oleh penguatan Dolar dan harga minyak yang terus lemah. Perolehan dalam pasar ekuitas juga kian mereduksi kemilau emas.