EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,304.39/oz   |   Silver 26.78/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,137.03   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 5 jam lalu, #Saham AS

Emas Melonjak, Ditinggikan Risiko Geopolitik Akibat Keputusan Trump

Penulis

Harga emas lagi-lagi meninggi karena sebagian besar investor dibayangi oleh risiko geopolitik pasca kebijakan anti-imigran Donald Trump.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Selasa (31/01) terpantau naik lagi sejalan dengan kekhawatiran pasar menghadapi kebijakan imigrasi Donald Trump dan menjelang rapat FOMC. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,199 Dolar AS. Harga emas batangan bersertifikat pecahan 1 gram milik PT Aneka Tambang (Antam), Tbk stagnan di level harga Rp 583,000.

Emas Melonjak, Ditinggikan Risiko Geopolitik Akibat Kebijakan Trump


Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan April melonjak sebesar 0.45 persen ke kisaran harga 1,198 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Maret berada di level harga 17.19 Dolar AS per troy ons ;dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Maret diperdagangkan di level harga 2.667 Dolar AS per pound, naik sebesar 0.45 persen.

 

Permintaan Safe Haven Emas Naik Lagi Gara-Gara Trump

Selama sesi perdagangan kemarin, harga emas merangkak naik karena pelemahan mata uang Dolar AS. Hal ini terjadi seiring dengan ketidakpastian politik yang diciptakan oleh Presiden AS, Donald Trump karena telah memberikan perintah yang melarang warga dari tujuh negara mayoritas muslim untuk masuk ke negara AS.

Meski rilis serangkaian data AS menunjukkan positif, indeks Dolar AS pada sesi kemarin telah anjlok lebih dari satu persen. Data Consumer Spending AS untuk bulan Desember naik 0.5 persen setelah hanya naik 0.2 persen pada bulan November lalu. Personal income juga meningkat 0.3 persen dan data Pending Home Sales AS menajak sebesar 1.6 persen, melebihi ekspektasi.

Menurut Analis HSBC Securities New York, James Steel, saat ini pasar emas sedang terdukung oleh adanya risiko geopolitik yang disebabkan oleh Donald Trump. Ia juga menyatakan bahwa kebijakan larangan masuk imigran dari tujuh negara muslim membuat keresahan lebih lanjut terhadap kondisi investasi di AS.

Di samping itu, pelaku pasar kini memberikan perhatian mereka pada rapat FOMC yang akan berlangsung hari Rabu dan Kamis. Sebelumnya, yakni pada bulan Desember lalu, hasil meeting FOMC mengindikasikan bahwa the Fed akan menaikkan tingkat suku bunga AS sebanyak tiga kali. Hal itu akan dilakukan jika kondisi ekonomi tumbuh pasca diberlakukannya kebijakan terkait anggaran belanja pemerintah, pemangkasan pajak, dan deregulasi oleh Donald Trump.

277429
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.