Seputarforex.com - Yen Jepang merosot drastis pada hari Senin (07/November) pagi ini akibat berbaliknya arus safe haven ke aset-aset berisiko, setelah muncul kabar dari FBI yang membuat pernyataan mengenai akhir penyelidikannya terhadap server email pribadi Hillary Clinton. Hasilnya, tak ada hal yang bisa dikategorikan sebagai tindakan kriminal oleh kandidat presiden dari Partai Demokrat tersebut. Di samping itu, dari Jepang sendiri, hari ini dirilis pula data tentang upah pekerja dan notulen rapat BoJ.
USD/JPY meroket hingga 0.94 persen ke angka 104.06 dalam gap perdagangan yang terjadi begitu sesi perdagangan Asia dibuka pagi ini. Pekan lalu, Dolar tergelincir terhadap mata uang-mata uang mayor karena pasar lebih cemas pada perkembangan isu-isu menjelang pilpres AS kendati data NFP AS tak terlalu jauh daripada ekspektasi.
Keraguan Terhadap Clinton Sirna
Kabar bahwa FBI telah membuat pernyataan yang menghapus keraguan khalayak Amerika terhadap Hillary Clinton, makin memuluskan langkah istri mantan Presiden AS Bill Clinton tersebut untuk berkampanye sebelum digelarnya pemilu AS 8 November besok. Donald Trump, sebagai rival utama Clinton, adalah pihak yang paling dirugikan akibat berita dari FBI tersebut.
Notulen BoJ
Dari Jepang, BoJ menyatakan dalam rilis notulen rapat BoJ untuk bulan September, bahwa beberapa anggota Dewan BoJ ingin mendorong ekspektasi kenaikan inflasi dengan cara yang berkelanjutan. Selain itu, upah rata-rata pekerja di Jepang naik 0.2 persen sesuai ekspektasi di bulan September.
Kenaikan ini adalah kenaikan upah yang pertama kalinya dalam dua bulan terakhir, namun lebih lambat dibandingkan dengan kenaikan profit korporasi. Perusahaan-perusahaan di Jepang enggan untuk menaikkan upah di tengah ketidakpastian terhadap pertumbuhan domestik dan global.