EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,306.88/oz   |   Silver 26.54/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 9 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 9 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 9 jam lalu, #Saham AS

FOMC Juni 2017 Naikkan Suku Bunga, Dolar Justru Melemah

Penulis

Kebijakan FOMC Juni 2017 memutuskan untuk menaikkan suku bunganya sebanyak seperempat basis poin, menjadi 1.00 - 1.25 persen.

Seputarforex.com - Dolar AS masih belum mampu menghapus loss-nya yang terbentuk pada malam tadi, hingga Kamis (15/Jun) pagi ini. Lemahnya data inflasi AS membuat para investor menjadi ragu, apakah The Fed dapat kembali menaikkan suku bunganya lagi setelah FOMC bulan ini.

fomc-the-fed

Kebijakan FOMC yang diumumkan dini hari tadi memutuskan untuk menaikkan suku bunganya sebanyak seperempat basis poin. Rentang target suku bunga AS saat ini adalah 1.00 persen - 1.25 persen. Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi. The Fed juga memberikan outline yang jelas mengenai pengurangan neraca keuangan sebesar 4.2 triliun dolar AS tahun ini.


Dibayangi Lemahnya Inflasi

Akan tetapi, kebijakan moneter bank sentral AS tersebut dibayangi oleh data inflasi dan penjualan ritel yang ternyata jauh di bawah ekspektasi pasar. Inflasi inti AS hanya naik 1.7 persen (YoY), dan menjadi penurunan bulanan keempat dan yang terlamban dalam dua tahun terakhir.

Sebelumnya, The Fed sempat mengatakan bahwa melemahnya inflasi AS belakangan ini hanyalah efek sementara. Namun, data inflasi terbaru tersebut menjadi pertimbangan tersendiri bagi para investor. Mereka mulai sangsi, apakah The Fed akan mampu menaikkan suku bunganya kembali setelah ini.

"Pernyataan The Fed menunjukkan bahwa mereka tidak terlalu bereaksi pada data CPI dan Penjualan Ritel," kata Richard Franulovich, Ahli Forex Senior di Westpac Banking Corp. yang dikutip oleh Reuters. "Ini merupakan pesan yang sangat 'full-steam' untuk ke depan. Bahkan, dot plot terbaru The Fed masih mengekspektasikan kenaikan suku bunga sekali lagi tahun ini. Ekspektasi ini sangat hawkish dan sebagai hasilnya, Dolar AS pun sempat melompat walaupun tak banyak,"

Berikut ini adalah dot plot terbaru dari FOMC The Fed:

dot-plot-the-fed

Tampak tak banyak perubahan dari dot plot sebelumnya, dimana para anggota FOMC mengekspektasikan kenaikan suku bunga antara 1.25 hingga 1.5 persen di akhir tahun ini. Dengan rentang suku bunga yang sudah ditentukan dalam FOMC Juni 2017 ini, artinya, The Fed masih punya satu kali kesempatan lagi untuk menaikkan suku bunga dalam tahun yang sama.


FOMC Tak Banyak Berikan Energi Bagi Dolar

Pasca keputusan FOMC, USD/JPY naik dan hanya mampu menghapus setengah loss-nya pasca data inflasi AS. Pagi ini, USD/JPY diperdagangkan flat di angka 109.592, di atas low delapan minggu di 108.81. Sementara itu, EUR/USD menurun ke angka 1.1214, di bawah level puncak tujuh bulan di angka 1.1296 yang tercapai malam tadi. Saat berita ini ditulis, EUR/USD diperdagangkan di angka 1.2212.

279312
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.