EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 152.200   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.664   |   Gold 2,296.22/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 17 jam lalu, #Saham AS

Goldman Sachs: 3 Risiko Ekonomi Global 2017

Penulis

Jan Hatzius, ekonom senior Goldman Sachs, mengindikasikan adanya 3 risiko besar dalam ekonomi global. Transisi presiden AS adalah salah satu yang perlu diwaspadai.

Seputarforex.com - Pertumbuhan global mulai menggeliat, tetapi masih ada sejumlah risiko pokok yang akan dihadapi pada tahun 2017; demikian Jan Hatzius, ekonom Goldman Sachs, memperingatkan dalam sebuah konferensi di London pada awal pekan ini.

goldman-sachs-dollar

"Telah ada beberapa kemajuan pertumbuhan yang mengesankan sejak musim panas (tahun 2016)," kata Hatzius sembari menambahkan prediksi konsensus bank-bank Wall Street mengenai pertumbuhan untuk tahun ini adalah 3.6 persen.

Estimasi yang cerah kembali dilatarbelakangi oleh pelonggaran finansial, walaupun kebijakan fiskal di sebagian besar negara dinilai masih lesu. Namun, Hatzius menunjukkan adanya 3 risiko besar yang paling mungkin menjegal outlook naik dalam perekonomian beberapa bulan ke depan, di antaranya adalah sebagai berikut:

 

1. Transisi Kepemimpinan Di AS

Risiko pertama adalah transisi pemerintahan di AS yang akan dipresideni oleh Donald Trump. Dikenal sebagai tokoh yang memegang teguh kebijakan proteksi dalam ekonomi, menurut Hatzius, dapat menimbulkan risiko penurunan dalam ekonomi global.

Dalam beberapa kesempatan, Trump telah memberikan indikasi akan diberlakukannya tarif perdagangan yang agresif. Salah satunya adalah kasus Toyota. Trump memberikan sorotan tajam pada raksasa otomotif Jepang tersebut dengan mengancam akan mengenakan pajak yang ekstra besar jika Toyota berani mendirikan pabrik mobil di Mexico produk yang akan dijual di AS. Jika sasaran penjualannya adalah AS, Trump ingin agar Toyota mendirikan pabriknya di AS juga.

 

2. Masalah Politik Di Eropa

"Eropa memang jelas telah menunjukkan peningkatan, tapi masih ada masalah yang sangat signifikan, khususnya dalam pasar tenaga kerja di wilayah Eropa Selatan." tutur ekonom Goldman Sachs tersebut.

Tingkat pengangguran di Spanyol contohnya, persentasenya masih hampir 20%. Sementara 12% masyarakat di Italia tercatat menganggur. Beberapa analis politik khawatir kondisi di Italia akan makin parah setelah pengunduran diri Matteo Renzi. Isu-isu politik besar di Eropa lainnya tahun ini adalah pemilu Prancis, pemilu Jerman, dan tentu saja kelanjutan Brexit.

 

3. Ekonomi Macan Asia

"China terus menunjukkan laju pertumbuhan utang yang sangat cepat, begitupun peningkatan rasio utang terhadap GDP. Jadi, kita perlu mencermati sinyal-sinyal dari China. Khususnya, sejauh mana perkembangan capital flow, karena inilah fokus utama tim ekonom kami (Goldman Sachs) di Asia," kata Hatzius.

277121
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.