EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,113.30   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 2 jam lalu, #Saham AS

Greenback Rebound Jelang Notulen FOMC, Emas Tergelincir

Penulis

Harga Emas sedikit turun pada sesi perdagangan hari Rabu, tertekan akibat recovery Dollar AS jelang rilis Notulen Rapat FOMC pada esok Kamis dini hari.

Harga Emas sedikit turun pada sesi perdagangan hari Rabu (3/Januari), tertekan akibat pemulihan Dollar AS jelang rilis Notulen Rapat FOMC pada esok Kamis dini hari. Emas sempat menyentuh level high tiga setengah bulan di sesi perdagangan sebelumnya, dan berdasarkan indikator teknikal, penurunan tersebut merupakan koreksi jangka pendek.

Greenback Rebound Jelang Notulen FOMC,

Pada sesi Asia tadi pagi, Emas mencatatkan penurunan 0.68 persen dan sempat menyentuh level $1,311.4 per ounce. Saat berita ini ditulis, Emas diperdagangkan di level $1,315.2 per ounce. Sementara itu, harga Emas Berjangka AS untuk pengiriman bulan Februari seharga $1,315 per ounce.

"Indikator teknikal RSI (Relative Strength Index) menunjukkan emas sudah berada di titik jenuh beli yang berpotensi membuka aksi jual jangka pendek," ungkap Analis ScotiaMocatta dalam sebuah catatan.

RSI periode 14 hari telah menyentuh level 75 pada hari Selasa kemarin, yang merupakan kondisi overbought tertinggi sejak September 2017. Perlu diketahui, pembacaan di atas 70 pada Indikator RSI mengindikasikan terjadinya jenuh beli yang menyebabkan koreksi harga.

Penurunan harga Emas sejatinya disebabkan oleh karena pulihnya Dollar dari level paling rendah lebih dari 3 bulan versus major currency. Indeks Dollar (DXY) yang mengukur kekuatan Greenback terhadap enam mata uang utama naik 0.2 persen di level 92.09 pada pukul 19:10 WIB malam ini.

 

Prospek Jangka Menengah Emas Masih Positif

Meski mengalami sedikit penurunan, prospek harga Emas masih menunjukan tren positif untuk jangka menengah, berdasarkan pendapat ekonom.

"Pada saat ini kami melihat peluang Emas untuk kembali melanjutkan rally bullish cukup terbuka lebar. Pada dasarnya, Investor yang optimis terhadap trend saham biasa juga mengharapkan mendapatkan return pada perdagangan komoditas, termasuk emas", ucap Mark To, Kepala Analis Wing Fung Financial Group di HongKong.

"Kita seharusnya memanfaatkan peluang jangka pendek saat harga Emas turun. Momentum bullish masih terjaga selama Emas berada di atas level 1,300 yang bertindak sebagai Support, dan level 1,340 sebagai resisten. Kami percaya harga Emas akan kembali terangkat, setidaknya hingga $1,400 per ounce pada kuartal pertama 2018."

281724
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.