EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Jatuh Gegara Kenaikan Dolar Dan Yield Obligasi

Penulis

Harga emas jatuh lebih dari satu persen menuju level terendah satu bulan. Penguatan Dolar AS dan yield obligasi menjadi katalis yang menekan emas.

Seputarforex - Harga emas anjlok di sesi perdagangan Selasa (07/September) malam akibat kenaikan Dolar dan yield obligasi AS. Harga emas spot turun 1.1% ke $1803.41 per ounce, sementara harga emas futures di Comex New York merosot 1.2% ke $1812.50. Saat berita ini ditulis, grafik XAU/USD berikut menunjukkan penurunan harga emas 1.5% ke $1795.59.

xauusd

Kenaikan Indeks Dolar AS yang hanya 0.3% malam ini direspon signifikan oleh emas. Kenaikan pasca NFP akhir pekan lalu bahkan terkuras habis. Menurut Daniel Pavilonis dari RJO Futures, harga emas terhalang ekspektasi penguatan Dolar AS lebih lanjut.

Selain itu, meski data NFP AS pekan lalu menimbulkan ekspektasi pengunduran waktu tapering, The Fed tidak akan membatalkan rencana kebijakan tersebut. Sehingga, pasar masih mencari posisi yang tepat menjelang eksekusi tapering aset The Fed dan mewaspadai rapat FOMC pada 21-22 September mendatang.

Terlepas dari dinamika Dolar dan kebijakan The Fed, yield obligasi 10-tahunan AS turut menekan emas malam ini. Kenaikan yield bahkan mencapai 1.371%, level tertinggi lebih dari satu pekan. Hal itu meningkatkan opportunity cost emas yang merupakan aset tidak berimbal hasil.

 

Bullish Emas Terhalang Penguatan Ekuitas

Perdagangan emas akhir-akhir ini berjibaku pula dengan perkembangan kasus COVID Delta secara global. Merebaknya wabah penyakit tentu akan meningkatkan ketidakpastian yang umumnya akan menaikkan minat beli terhadap emas. Namun menurut para analis, bullish emas tertahan oleh kenaikan pasar ekuitas yang merupakan akibat dari kebijakan moneter longgar The Fed.

"Emas menemukan minat baru, tetapi ia terjebak di antara prospek ekonomi yang sangat membingungkan dan rekor tertinggi baru dalam ekuitas," tulis Adrian Ash, direktur peneliti di BullionVault. Menurutnya, penurunan harga emas malam ini juga diakibatkan oleh aksi profit-taking dari lonjakan akhir pekan lalu.

Secara teknikal, Alex Kuptsikevich dari FxPro mengatakan bahwa para pendukung emas harus berbesar hati menerima pergerakan yang hanya berkisar di sekitar $1800. Kendati demikian, impor emas masih cukup tinggi dan berpotensi menaikkan harga di akhir tahun 2021 nanti.

Download Seputarforex App

296366
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.