Seputarforex - Harga emas turun di sesi perdagangan New York hari Senin (24/Agustus), walaupun sempat rebound di sesi Eropa. Kenaikan harga logam mulia terhadang oleh kabar mengenai progres penemuan metode pengobatan COVID-19 di Amerika Serikat. Saat berita ini ditulis, XAU/USD tergelincir 0.22 persen ke $1,935.43, masih di kisaran rendah tiga hari.
Isu Pengobatan Pasien Virus Corona Surutkan Pembelian Safe Haven
Hari Minggu kemarin, The U.S. Food and Drugs Administration (FDA) dikabarkan telah memberikan "persetujuan penggunaan darurat" untuk pengobatan potensial baru bagi pasien COVID-19. Pengobatan yang dimaksud adalah dengan menggunakan plasma darah dari pasien yang telah pulih dari virus Corona.
Kendati demikian, Derek Halpenny dari MUFG mengatakan bahwa pemberitaan mengenai cara pengobatan plasma darah tersebut hanya akan memberikan dampak jangka pendek bagi pasar. Pasalnya, orang-orang skeptis hal itu hanyalah salah satu taktik pemerintahan Trump untuk meningkatkan citranya jelang Pemilu Presiden November mendatang.
Menantikan Simposium Jackson Hole
Terlepas dari isu pengobatan pasien Corona di AS, para investor juga menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole pada Kamis mendatang. Mereka akan memperhatikan sinyal mengenai penegasan suku bunga rendah. Menurut analis Philip Futures, jika ekspektasi suku bunga rendah diasumsi agresif, maka harga emas dapat kembali melonjak.
Sementara itu, Ole Hansen dari Saxo Bank mengutarakan bahwa para investor masih enggan membeli Dolar AS karena ekonomi negara tersebut masih diliputi ketidakpastian. Harga emas, walaupun melemah hari ini, masih akan cerah dalam jangka panjang.
"Dolar AS melemah hari ini, jika kita melihat dari gambaran yang lebih besar, maka tampak bahwa ekonomi masih berusaha untuk pulih dari dampak virus Corona," kata Hansen. "Seiring dengan itu, risiko inflasi sebenarnya masih akan terus menarik investor ke emas."