Seputarforex - Harga emas naik setelah rilis data ketenagakerjaan AS justru melemahkan Dolar. Harga emas spot terangkat setengah persen ke $1785.89 per ounce, sementara harga emas futures naik 0.8% ke $1791.00. Grafik XAU/USD di bawah ini juga menunjukkan penguatan harga emas 0.41% ke $1783.46.
NFP AS lebih baik daripada ekspektasi, tetapi Tingkat Pengangguran meningkat di luar dugaan. Pada rilis data ketenagakerjaan AS malam ini, NFP AS bertambah 850,000 sementara Tingkat Pengangguran naik dari 5.8% menjadi 5.9%, lebih buruk dari ekspektasi penurunan ke 5.6%.
Data tersebut membuat para investor menurunkan optimisme mereka akan pengetatan kebijakan moneter The Fed yang lebih cepat daripada ekspektasi. Akibatnya, Dolar AS turun dan harga emas naik. Namun demikian, Philip Streible dari Blue Line Futures Chicago menyebutkan bahwa para analis sebenarnya masih menunggu kejutan yang jauh lebih besar sehingga dapat memperkuat harga emas.
"Emas berhasil melakukan pekerjaan yang sangat sehat untuk memperkuat dasar (kenaikan) dan kita menyaksikan penarik bullish dari faktor teknikal mendukung emas," kata Streible. Ia menambahkan bahwa investor emas juga memprediksi beberapa data ekonomi akan lebih lemah di kuartal ketiga.
Infeksi COVID-19 Delta Membuat Normalisasi Ekonomi Kembali Tak Pasti
Terlepas dari data ketenagakerjaan AS, kekhawatiran akan penyebaran virus Corona strain Delta di Asia dan Eropa perlahan-lahan membangkitkan daya tarik emas sebagai safe haven. Pasalnya, situasi ini meredupkan rencana sejumlah negara Asia dan Eropa untuk memulai normalisasi secara utuh.
"Masih terdapat ketidakpastian tentang kapan dan berapa banyak negara yang akan dibuka, mengingat cepatnya pertumbuhan kasus infeksi baru," kata xiao Fu, analis dari Bank of China International. "Namun, jika pemulihan ekonomi global berjalan sangat solid, mulus, dan kuat, maka harga emas akan kembali terpukul," imbuh Fu.
