EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,333.98/oz   |   Silver 27.48/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,089.28   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 57 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 1 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Naik Tipis Usai Jatuh Ke Bawah Level 1200

Penulis

Meskipun naik tipis dari level rendah 18 bulan, harga emas masih dirundung aksi jual karena Dolar AS dianggap sebagai safe haven yang lebih menguntungkan.

Seputarforex.com - Setelah melemah dan menerobos ke bawah level psikologis $1,200 kemarin malam, Selasa (14/Agustus) sore ini, harga emas naik tipis dari level rendah 18 bulan. Penguatan Dolar AS yang mulai kalem tampaknya menjadi sedikit angin segar bagi pasar logam mulia.

harga-emas

Emas spot naik 0.2 persen ke level $1,195.51 per ons pada pukul 13:54 (GMT+7). Padahal di sesi sebelumnya, harga emas masih menyentuh level rendah $1,191.35, terendah sejak tanggal 30 Januari 2017. Sementara itu, harga emas futures naik 0.3 persen ke $1,202.50 per troy ons untuk pengiriman Desember.

Chart XAU/USD dalam time frame 4H juga menunjukkan kenaikan tipis, walaupun harga secara umum masih berkubang di level rendah:

xauusd

 

Emas Masih Akan Tertekan Selama Dolar AS Kuat

Harga emas menurun di tengah krisis Turki, karena investor lebih menganggap Dolar AS sebagai aset safe haven yang lebih menguntungkan daripada emas. Para analis pun memandang bahwa dalam jangka pendek, harga emas masih akan tertekan karena penguatan Dolar AS.

"Sejumlah stop-loss selling menekan pasar ke bawah level $1,200... Kami melihat beberapa minat beli baru dari sini, khususnya dari minat (emas) fisik," kata Peter Fung, Kepala Wing Fung Precious Metals di Hong Kong. Fung kemudian melanjutkan dengan pernyataan berikut:

"...Pasar emas masih berada di bawah tekanan karena Dolar AS masih sangat kuat. Selain itu, suku bunga (AS) juga mengarah pada kenaikan dan sentimen pasar bearish pada emas."

Sementara itu, Amit Kumar Gupta dari Adroit Financial Services in New Delhi mengatakan:

"Orang-orang sedang meyakini prospek pertumbuhan yang lebih baik di Amerika Serikat, sehingga prospek emas pun meredup... Secara teknis, harga emas terlihat buruk dan kemungkinan akan menguji level $1,165."

Gupta melanjutkan bahwa apabila krisis Turki menular dan menyebar luas, maka baru akan terlihat aksi beli emas. Namun, mengingat Dolar AS terus difungsikan sebagai pilihan safe haven, maka aksi beli tersebut belum terbentuk.

284896
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.