EUR/USD 1.068   |   USD/JPY 157.780   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.97/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,227.61   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   USD/CHF berada di atas level 0.9100, perhatian tertuju pada keputusan kebijakan The Fed, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling Kesulitan menemukan arah menjelang keputusan the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Fokus pada data Inflasi dan PDB zona Euro jelang peristiwa-peristiwa penting minggu ini, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Jerman naik 0.3% YoY di bulan Maret versus -2.7% sebelumnya, 1 hari, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 1 hari, #Saham AS

Harga Emas Turun Tipis Jelang Notulen The Fed

Penulis

Harga emas hari Rabu pagi ini (18/05) mengalami kenaikan kembali bersamaan dengan para investor yang menanti notulen the Fed dan berekspektasi akan mendapatkan beberapa sinyal baru mengenai prospek kenaikan suku bunga tahun 2016 ini. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan pada level harga 1,280 dolar AS.

Harga emas hari Rabu pagi ini (18/05) turun tipis bersamaan dengan para investor yang menanti notulen the Fed dan berekspektasi akan mendapatkan beberapa sinyal baru mengenai prospek kenaikan suku bunga tahun 2016 ini. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan pada level harga 1,276 dolar AS.

 

Emas Naik Kembali

 

Sedangkan pada Comex, New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman bulan Juni naik ke 0.32 persen menjadi 1,281 dolar AS per troy ons. Selain itu, emas futures untuk pengiriman bulan Juli meningkat menjadi 2.093 dolar AS per pound, naik sebesar 0.19 persen dan tembaga futures untuk pengiriman bulan Juli naik ke 0.19 persen menjadi 2.093 dolar AS per pound.

Selama sesi perdagangan hari Selasa malam kemarin, harga emas telah mengalami peningkatan dan mendekati level tingginya dalam satu minggu ini seiring dengan data consumer prices AS yang berada dibawah ekspektasi dan berpotensi menyebabkan penundaan terhadap kenaikan suku bunga oleh the Fed.

 

Inflasi AS Melonjak

Pada hari Selasa malam kemarin, Biro Statistik AS menyatakan, Consumer Price Index (CPI) AS bulan April secara bulanan mengalami kenaikan 0.4 persen, naik tipis di atas prediksi konsensus yang memperkirakan hanya ada kenaikan sebesar 0.3 persen. Disamping itu, consumer prices AS juga naik dari data sebelumnya di bulan Maret lalu.

Kenaikan harga bahan bakar hingga 10 persen mendorong kenaikan data consumer prices tersebut. Sementara itu, CPI bulan April secara YoY juga naik 1.1 persen, menanjak dari 0.9 persen di bulan sebelumnya. Sedangkan CPI inti AS naik 2.1 persen bila dibandingkan dengan bulan April tahun lalu. Sebagai perbandingan, adapun PCE Index Inti dua bulan lalu turun ke 1.6 persen. Data PCE Index Inti tersebut juga merupakan salah satu pengukur yang digunakan the Fed untuk inflasi.

 

Masih Menunggu Keputusan FOMC

Disamping itu, saat ini FOMC masih mempertahankan tingkat suku bunga pada kisaran antara 0.25-0.50 persen pada tiga rapat yang sudah diadakan tahun ini. Selain itu, FOMC juga menurunkan proyeksi outlook kenaikan suku bunga menjadi hanya dua kali saja ditengah-tengah volatilitas tinggi pasar finansial global.

Seperti yang sudah diketahui bahwa setiap ada kenaikan suku bunga di AS akan menyebabkan harga emas cenderung bearish. Selain itu, harga jenis komoditas seperti logam mulia emas yang diperdagangkan dalam mata uang dolar AS akan menjadi lebih mahal bagi pembeli dan pemegang mata uang asing ketika dolar AS mulai menguat.

264799
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.