Seputarforex.com - Di sesi perdagangan Jumat (12/Okt) malam, harga emas turun tipis dari level puncak dua bulan yang tercapai di sesi sebelumnya. Pasar ekuitas global yang mulai pulih, membuat para investor perlahan-lahan melepaskan safe haven mereka termasuk emas.
Kenaikan Harga Emas Sempat Menyentuh Level Tertinggi Sejak Juli
Kemarin malam, harga emas naik hingga 2.5 persen dan menjadi kenaikan tertinggi sejak bulan Juli 2018 (di area puncak 1,226.27). Secara keseluruhan, kenaikan harga emas dalam sepekan ini mencapai 1.6 persen. Meski malam ini harga emas mulai terkoreksi turun sehubungan dengan rebound-nya pasar ekuitas dari aksi jual brutal, logam mulia tersebut masih berada di level tinggi tiga bulan.
Harga emas spot turun 0.2 persen ke $1,221.29 per troy ons pada pukul 18:17 WIB. Sedangkan emas futures untuk pengiriman Desember turun 0.39 persen ke $1,222.80 per troy ons.
Para Analis Masih Prediksikan Pelemahan Harga Emas
Dibalik kenaikan harga yang mengesankan sehari kemarin, para analis rupanya masih memilih untuk wait and see dan mengantisipasi pelemahan lebih lanjut. Sebab, jika dihitung sejak April (saat penurunan harga emas paling tajam terbentuk), harga emas saat ini masih dalam penurunan 11 persen. Selain itu, penguatan harga emas juga masih dibayangi kenaikan suku bunga The Fed dan perang dagang AS-China.
"Kita dapat melihat kenaikan semacam ini karena pasar futures sangat short," kata Matthew Turner, analis komoditas dari Macquarie. "Namun, sesungguhnya harga emas sedang mengarah turun... fundamental untuk emas masih sangat lemah."
Sedangkan menurut analis MKS, Afshin Nabavi, pasar masih perlu melihat bagaimana performa pasar saham setelah ini. Breakout harga emas berada di kisaran $1,207 - $1,212. Jika harga menembus turun kisaran tersebut, maka itu adalah entry point yang bagus untuk trading emas.
