EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,306.88/oz   |   Silver 26.81/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 43 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 44 menit lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 44 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 45 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 7 jam lalu, #Saham AS

ISM Manufaktur AS Terkoreksi, Unemployment Claims Melambung

Penulis

ISM Manufacturing PMI anjlok ke angka indeks 50.2 di bulan September lalu. Angka ini berada di bawah harapan para ekonom yang hanya 50.8. Sedangkan jumlah pengangguran di AS bertambah sebanyak 277 ribu orang, masih aman dibawah pagu psikologis 300 ribuan.

Perhitungan para analis dan ekonom akan jumlah para pemohon tunjangan pengangguran di Amerika Serikat pada bulan September ini terbukti benar. Bahkan lonjakan data pemohon sudah menabrak batas 277 ribu. Di lain pihak, para manager pembelian di sektor manufaktur ternyata secara bersamaan juga sedang menurunkan aktifitas pembelanjaannya, memelorotkan indeks ISM Manufaktur ke 50.2.

Us manufactur September 2015


Pasar Dalam Negeri Harus Jadi Andalan

Sektor manufaktur AS lewat survei kali ini semakin terlihat terseok-seok mencari peluang untuk bertumbuh. Jangankan bertumbuh, malah bisa dikatakan kalau sektor ini hanya mampu bertahan saja ditengah seretnya pesanan ekspor. Mau dikata apalagi? Karena orientasinya sebagian besar pada ekspor, penguatan mata uang dolar AS dan melempemnya perputaran pasar global jelas mempengaruhi pesanan pabrikan manufaktur. Bahkan menurut sumber yang lain, pelemahan sektor manufaktur yang tadinya hanya dialami oleh beberapa wilayah regional sekarang sudah merata ke seluruh wilayah di AS. Cukup ironis jika dibandingkan sektor-sektor lain seperti properti dan konstruksi yang terus menunjukkan tren yang menggembirakan.

Salah seorang analis dari FTN Financial, Jay Morelock tampaknya juga turut memperhatikan sektor ini karena performanya yang cukup memprihatinkan. “Jika kondisi terus berjalan seperti ini (pesanan semakin menurun dan mata uang kita terus menguat), saya khawatir kinerja ekspor kita akan terganggu. Agaknya kita harus benar-benar mengoptimalkan pasar dalam negeri sebagai pertahanan terakhir,” demikian disampaikannya kepada Bloomberg.com.

Akankah kemerosotan sektor manufaktur akan berdampak pada sektor lain? Apakah hasil pendataan para pemohon jaminan hidup yang secara kebetulan juga muncul malam ini adalah bagian dari anjloknya sektor tersebut? Jika ditelusur kebelakang selama beberapa bulan, rentang angka pengangguran tetap masih berada dibawah pagu psikologis yaitu 300 ribuan. Kemungkinan bahwa naik turunnya jumlah pengangguran sekarang tidak serta merta akibat langsung kurang gregetnya sektor manufaktur. Walaupun sudah banyak diketahui juga jika sektor manufaktur telah menjadi sector andalan yang sangat mempengaruhi penyerapan sebagian pasokan tenaga kerja di AS.


USD/JPY Menunggu Momentum

Setelah tadi pagi dikecewakan oleh hasil survei sektor manufaktur, Yen agaknya sudah cukup punya kepercayaan diri untuk membalas di sesi pasar AS dibuka tadi. Sempat terkerek ke level 120.23 di sesi Asia, kini pada saat berita ini diunggah Yen sudah mengokohkan diri pada level 119.51. Kenaikan sebanyak 0.24 persen ini agaknya masih belum dapat menunjukkan sinyal yang jelas akan arah pergerakan Yen terhadap Greenback. Paling tidak sudah terpantau selama sebulan belakangan ini, USD/JPY masih belum bisa lepas dari rentang nilai 119 sampai dengan 120.

248519
Penulis

Kukuh Raharjo aktif sebagai penulis berita dan artikel di Seputarforex.com sejak tahun 2014 serta aktif juga sebagai freelance di dunia social media promotion. Sambil masih bertrading forex online, Kukuh Raharjo juga menggeluti dunia blogging dengan posisinya sebagai pengisi konten lepas.