EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,120.77   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 44 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 45 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 46 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 53 menit lalu, #Saham AS

Katalis Berimbang, Harga Emas Stabil Di Level Tinggi

Penulis

Meskipun negosiasi perdagangan AS-China mulai mengarah ke titik terang, tensi di Timur tengah dan perlambatan ekonomi Eropa masih mendukung harga emas stabil di level tinggi.

Seputarforex.com - Harga emas stabil di dekat level tinggi dua pekan, didukung oleh ketidakpastian ketegangan geopolitik dan data ekonomi Eropa yang dilaporkan mengecewakan. Namun, optimisme kesepakatan dagang AS-China membatasi kenaikan harga emas.

Pada hari Selasa (24/September) malam ini, harga emas spot hampir tidak berubah dari posisi $1,521.60 per ounce pada pukul 14:54 GMT, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 6 September di $1,526.80. Sementara itu, harga emas futures di bursa Comex tergelincir 0.2 persen ke $1,529.15.

Grafik XAU/USD berikut ini menunjukkan bahwa harga emas diperdagangkan pada posisi 1,525.62, lebih tinggi 0.24 persen dari level Open harian. Secara umum, pergerakan emas konsisten mencetak pergerakan bullish selama tiga hari terakhir.

xauusd

Optimisme akan tercapainya kesepakatan AS-China menjadi faktor yang membatasi kenaikan harga emas saat ini. Kabar terbaru melaporkan bahwa Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, telah mengklarifikasi pihaknya dan perwakilan China akan kembali bertatap muka dua pekan lagi. (Baca juga: Menkeu AS: Pembicaraan Dagang Tingkat Tinggi AS-China 2 Minggu Lagi)

Namun demikian, faktor yang mendukung kenaikan emas juga tidak sedikit. Tensi geopolitik di Timur Tengah dan perlambatan ekonomi Eropa, menjadi dua isu utama yang membuat para investor masih merasa perlu untuk membeli emas.

"Kita sedang berada di hari minat risiko, dimana kita melihat bahwa kekhawatiran soal perang dagang mulai mereda," kata Chris Gaffney, analis dari TIAA Bank.

"Walaupun tensi perang dagang sudah mengendur akhir-akhir ini, kita masih punya tensi geopolitik; pertanyaan-pertanyaan tentang (perlambatan) ekonomi Eropa, dan ketegangan di Timur Tengah. Jadi, permintaan terhadap safe haven saat ini merupakan apa yang mendukung harga logam mulia," tutup Gaffney.

Senada, Edward Moya dari OANDA juga mengatakan bahwa perkembangan positif yang signifikan terhadap perang dagang akan menjadi penghambat bullish emas sementara. Akan tetapi, banyaknya risiko-risiko geopoltik, besarnya yielding debt negatif, dan tekanan yang menjerat kurva yield obligasi AS akan mendukung harga emas.

290238
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.