Dolar AS berkubang di level rendah dua bulan terhadap mata uang-mata uang mayor pada Rabu (29/04) pagi ini karena pasar meng-hedging risiko apabila para pembuat kebijakan di FOMC bersuara lebih dovish dalam rapat kebijakan moneter dua hari ini. Selain itu, menurunnya data kepercayaan konsumen AS turut andil dalam menyeret turun langkah Greenback.
Indeks Dolar merosot ke posisi 96.011, mencapai level rendah yang terakhir kali terlihat pada tanggal 5 Maret. Sebelumnya, indeks Dolar AS berada pada posisi 96.088, dan merosot dalam lima sesi berturut-turut. "Dalam waktu dekat, momentum akan berlanjut dan mengarah pada kelemahan USD, walaupun pergerakan terakhir berarti bahwa risiko menjadi lebih seimbang." demikian ungkap analis dari bank ANZ yang dikutip oleh Reuters.
Risiko kunci bagi Dolar saar ini adalah hasil dari rapat FOMC The Fed pada Kamis dini hari nanti. Bank Sentral AS tersebut mempertimbangkan kebijakan moneter di tengah lemahnya data-data perekonomian AS pada kuartal pertama tahun ini dan menganggap musim dingin ekstrim serta kuatnya nilai tukar Dolar AS sebagai penyebabnya.
Dolar Bearish
Beberapa jam sebelum The Fed merilis pernyataannya, pasar akan mendapat gambaran bearish terlebih dahulu di tengah kekhawatiran akan mengendurnya ekonomi AS di kuartal pertama. Para ekonom mengekspektasikan laju pertumbuhan tahunan akan melambat menjadi 1 persen dari sebelumnya di 2.2 persen. Defensifnya Dolar AS membuat Euro melenggang menuju $1.1000 untuk pertama kalinya dalam tiga minggu. Seebelumnya, EUR/USD berada dalam posisi $1,0976. GBP/USD mendaki level tinggi 1.5344, sedangkan USD/CAD menyentuh level tinggi 1.2015. Dolar terbenam lagi terhadap Yen di posisi 118.77.