Ekspor China meningkat untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada bulan Juni, dan menjadi bukti terbaru bahwa pertumbuhan negara tersebut perlahan-lahan mulai stabil, di samping menjelang pengumuman data Pertumbuhan Domestik Bruto (GDP) pekan ini. Pengiriman ke luar negeri naik 2.1 persen dari tahun sebelumnya (dalam nilai Yuan), demikian yang tercatat di badan administrasi di Beijing hari Senin (13/07).
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi Bloomberg yang memperkirakan kenaikan 1.2 persen. Impor mengalami penurunan 6.7 persen, menyempit dari penurunan 18.1 persen sebelumnya yang dilaporkan pada bulan Mei. Hasilnya, neraca perdagangan China pun surplus sebanyak 284.2 miliar Yuan atau setara dengan 45.8 miliar Dolar AS.
Peningkatan yang terjadi dalam ekspor ini, menjadi angin segar bagi perekonomian China yang sedang mengalami kemerosotan dalam pertumbuhan investasi, dimana Perdana Menteri Li Keqiang menargetkan pertumbuhan 7 persen pada tahun 2015 ini. Seiring dengan pelonggaran moneter dan permintaan stabilisasi stimulus fiskal, kuatnya sektor ekspor dapat membantu China mencegah perlambatan menjadi lebih parah, terutama setelah pasar saham negara itu bergejolak dan menambah tantangan bagi perekonomiannya.
"Ekspor diekspektasi dapat menjaga laju pertumbuhan dalam beberapa bulan ke depan dan membantu perekonomian," ungkap Liu Xuezhi, ekonom Bank of Communications Co. di Shanghai yang diwawancarai oleh Bloomberg. "Sektor impor mengalami peningkatan yang signifikan pada bulan Juni karena rendahnya beban impor."