EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,043.51   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 16 menit lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 16 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 17 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 6 jam lalu, #Saham AS

Para Pejabat ECB Soroti Masalah Inflasi, Euro Tergelincir

Penulis

Inflasi di Zona Euro tercatat negatif untuk keduakalinya di bulan Maret kemarin. Hal inilah yang diangkat oleh Vitor Constancio dan Peter Prate, dua pejabat penting di ECB, sebagai isu utama yang terburuk dan perlu diperhatikan. Euro pun memangkas penguatannya terhadap Dolar AS.

Apabila inflasi masih rendah, hal itu dikarenakan oleh sejumlah guncangan ekonomi yang harus dihadapi oleh ECB sejak tahun 2014, demikian pernyataan salah seorang pejabat ECB pada Kamis (07/04) sore hari ini melalui pidato di sebuah konferensi di Frankfurt, Jerman.

euro

Lebih Buruk Tanpa Stimulus

Peter Praet, nama pejabat tersebut, juga menyebutkan bahwa semua kebijakan ekonomi harus difokuskan untuk mencapai pertumbuhan struktural dan ketenagakerjaan yang lebih tinggi. Menurutnya, kebijakan moneter ECB belum dapat dikatakan gagal untuk meningkatkan kondisi finansial saat ini meskipun ada kemungkinan jika ekonomi Zona Euro akan memburuk apabila tidak disertai dengan stimulus masif seperti yang telah dilakukan selama ini.

"Dengan menggunakan seperangkat teknik perhitungan ekonometris, kami mendapat hasil bahwa tanpa kebijakan (moneter longgar) kami (saat ini), kondisi finansial bisa jadi akan lebih tegang sekarang," kata Praet.

Mengamini pernyataan Peter Praet itu, Wakil Presiden ECB, Vitor Constancio, yang berbicara di hadapan parlemen di Brussels, bahwa bank sentral akan melakukan apapun yang dibutuhkan untuk mencapai target inflasi.

Inflasi di Zona Euro tercatat negatif untuk keduakalinya di bulan Maret kemarin. Hal inilah yang diangkat oleh Constancio sebagai isu utama yang terburuk dan perlu diperhatikan.

"Salah satu masalah yang kita hadapi sekarang adalah adanya efek ronde kedua, maksudnya, inflasi yang negatif saat ini merupakan kontaminasi dari inflasi inti dimana kita tidak menyertakan harga energi dan makanan olahan," kata Wakil Mario Draghi tersebut.

Menanggapi komentar para pejabat ECB tersebut, Euro pun langsung memangkas penguatannya terhadap Dolar AS. Euro menyerahkan perolehan yang sudah dihimpunnya pagi hari tadi dengan mundur dari level tinggi harian di angka 1.1454, diperdagangkan 0.16 persen lebih rendah ke angka 1.1380.

262673
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.