EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 153.410   |   GBP/USD 1.255   |   AUD/USD 0.662   |   Gold 2,293.86/oz   |   Silver 27.17/oz   |   Wall Street 38,675.68   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,151.57   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 1 jam lalu, #Saham AS

Pending Home Sales AS Menurun, NAR: Itu Hal Wajar

Penulis

Pending home sales di AS mengalami penurunan 1% dari 3.2%, sementara ekspektasinya adalah penurunan 0.5%, demikian menurut laporan dari National Asociation of Realtor (NAR) di AS. Secara logika, penurunan ini akan membuat Dolar AS terdepresiasi.

Pending home sales di AS mengalami penurunan 1% dari 3.2%, lebih buruk dari penurunan 0.5% yang diekspektasikan, demikian menurut laporan dari National Asociation of Realtor (NAR) di AS.

Rumah
Biasanya, penurunan ini akan membuat Dolar AS terdepresiasi. Hal ini disebabkan karena penurunan pending home sales berarti menunjukkan lesunya penjualan rumah atau menurunnya daya beli masyarakat terhadap property di AS. Apalagi fokus Bank Sentral AS, yaitu program Quantitatives Easing, tertuju pada mortage (KPR) yang disekuritisasi, atau dijadikan surat berharga serupa obligasi beragun aset.

Akan tetapi, beberapa analis beranggapan bahwa penurunan pending home sales ini sangatlah wajar karena penjualan rumah baru (new home sales) di AS tercatat meningkat pada bulan Agustus. Jadi, penurunan pada data pending home sales tidaklah mengherankan. Pada poin ini, perlulah kita ketahui bahwa data new home sales merupakan data yang berbeda dengan pending home sales. Data new home sales mencatat penjualan properti yang sudah final surat-suratnya, sedangkan pending home sales mencatat penjualan yang masih tertunda. Dengan demikian, penurunan pending home sales adalah wajar jika didahului oleh data new home sales yang meningkat.

Terpengaruh Spekulasi Kenaikan Suku Bunga

Menurut Lawrence Yun, Kepala Ekonom di NAR, "Berkurangnya aktivitas para investor juga menjadi salah satu penyebab penurunan kali ini. Spekulasi kenaikan suku bunga lebih cepat mempengaruhi sentimen para investor dan membuat mereka ragu untuk membeli rumah sekarang ini. Akibatnya, pasar pun kembali pada tradisi sebelumnya, yakni mengandalkan KPR sebelum memutuskan untuk membeli rumah."

tabel_pending_home_sales AStabel data pending home sales AS bulan ke bulan

Pada dasarnya, fenomena seperti ini tak mengejutkan. Adanya kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed membuat investor akan berpikir dua kali jika tidak memindahkan investasi mereka. Kenaikan suku bunga akan membuat harga sewa rumah meningkat, sehingga investor juga mulai ragu untuk berinvestasi properti dan memulai mencari peluang investasi baru. Penurunan data pending home sales malam tadi membuktikan bahwa investor-investor di AS sudah mulai memindahkan investasi mereka dan mulai mencari alternatif safe haven lain.

Menjelang keluarnya data pending home sales ini, EUR/USD turun sebesar 17 pips dari 1.2703 ke 1.2686, GBP/USD turun sebesar 6 pips dari 1.6240 ke 1.6234 dan XAU/USD turun sebesar 1.99 poin dari 1218.56 ke 1216.57

203000
Penulis

S Antonius bertempat tinggal di Pekanbaru, dan memiliki ketertarikan besar pada keuangan makro serta trading forex. Bertugas mengulas berita terkini dan analisa CFD di Seputarforex.