Presiden The Fed untuk wilayah New York, William Dudley, pada dini hari tadi (01/04) menyatakan bahwa dirinya setuju dengan pandangan Ketua The Fed, Janet Yellen, dimana bank sentral harus memproses kenaikan suku bunga dengan hati-hati, khususnya dengan adanya risiko dari lambannya pertumbuhan global.
Dudley yang dikenal dekat Janet Yellen, tidak memberikan komentar lebih khusus lagi tentang kenaikan suku bunga atau perekonomian AS. "Saya setuju dengan semua yang dikatakannya (Yellen)," kata Dudley.
Tak Setuju Usulan Partai Republik
Ia lebih mengetengahkan masalah politik AS yang sedang panas menjelang Pemilihan Presiden tahun depan. Secara khusus, Dudly memaparkan perlunya mempertahankan sistem operasional bank sentral AS saat ini, serta menentang rencana perubahan Undang-Undang yang diusulkan oleh Partai Republik.
Sejak tahun lalu, senator-senator Partai Republik mendesak untuk mengadakan suatu rencana yang dikenal dengan sebutan Audit The Fed, dengan tujuan untuk membuat bank sentral AS tersebut lebih transparan dan terbuka untuk di-review oleh pihak luar. Akan tetapi, gagasan audit itu gagal lolos dari Senat.
Tak setuju, William Dudley pun menyebutkan bahwa gagasan tersebut merupakan ide buruk karena dunia bank sentral terlalu kompleks, sehingga kebijakan moneter tidak bisa ditaruh dalam mode autopilot. Suatu perubahan legislatif untuk Federal Reserve AS seharusnya tidak didasari oleh respon yang emosional semata terhadap krisis finansial ataupun resesi, lanjut Dudley dalam pidato politiknya di Virginia Military Institut tersebut.
"Saya akan mengingatkan bahwa perubahan lebih jauh ... (perubahan undang-undang) seharusnya diambil apabila memang dirasa akan lebih efektif untuk menjalankan misi-misi Federal Reserve.... tidak dengan dasar emosional semata," kata Dudley.
Partai yang mengajukan Donald Trump sebagai salah satu kandidat Presiden AS tahun depan tersebut memang dikenal banyak melayangkan kritik terhadap kebijakan-kebijakan The Fed.