Seputarforex.com - Gubernur Bank Sentral New Zealand (RBNZ), Graeme Wheeler, hari Rabu (30/Agustus) siang ini menyampaikan pidato perpisahan yang menyatakan bahwa Dolar New Zealand yang lemah masih dibutuhkan untuk mendorong sektor ekspor dan mengangkat inflasi. Akibatnya, mata uang yang dikenal juga dengan sebutan Kiwi tersebut dilanda aksi sell-off.
Wheeler juga mengatakan bahwa risiko yang masih ada dalam pasar perumahan akan terangkat kembali apabila bank sentral mencabut kebijakan pembatasan nilai pinjaman (Loan-to-Value Ratio/LVR). Gubernur yang mengakhiri jabatannya bulan ini tersebut menyinggung soal LVR sehubungan dengan tekanan politik yang kembali mempertanyakan fungsinya.
"Pencabutannya (LVR) harus diiringi dengan keyakinan bahwa risiko stabilitas finansial tidak akan memburuk lagi," tutur Wheeler dalam pidato terakhir setelah lima tahun menjabat sebagai Gubernur RBNZ.
PM New Zealand, Bill English, mengatakan, bulan ini dirinya sudah memperingatkan bank sentral bahwa peraturan tersebut (LVR) hanya bersifat sementara. RBNZ seharusnya segera mengemukakan kriteria apa yang diperlukan untuk menghapusnya. Lagipula, masalah pasar perumahan NZ sudah mendingin dalam beberapa bulan ini, dengan penjualan rumah melorot selama hampir satu kuartal hingga Juli.
NZD/USD Turun Sesaat
NZD/USD turun ke posisi 0.7241 dari angka 0.7263 setelah pidato Wheeler dirilis di situs resmi RBNZ. Namun, penurunan tersebut tak terus mendalam menjelang sore ini.
"Ia (Wheeler) menekankan bahwa Dolar New Zealand yang lebih lemah masih dibutuhkan, dan ini cukup untuk menakuti-nakuti pasar," kata Doug Steel, ekonom senior BNZ yang dikutip oleh Reuters.
Selain itu, para investor juga menjual Kiwi mereka di tengah spekulasi bahwa bank sentral mungkin akan melakukan intervensi pasar, meski sejumlah trader telah mengatakan bahwa RBNZ tak menunjukkan langkah ke kemungkinan tersebut.