Federal Reserve AS kemungkinan akan menaikkan tingkat suku bunganya secara gradual, terlepas dari apakah waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga nanti dalam waktu dekat atau tidak, demikian diutarakan oleh Eric Rosengren, Presiden The Fed untuk wilayah Boston.
Kendati Rosengren tidak memiliki jatah suara sebagai anggota komite dalam FOMC tahun ini, pernyataannya tersebut terdengar tak se-dovish biasanya, karena pejabat ini dikenal sebagai sosok yang dovish. Menurut Rosengren, siklus kebijakan ketat yang lebih tak menonjol (modest) dibandingkan dengan dengan sebelumnya, dikarenakan oleh rendahnya inflasi dan ancaman yang membayangi pertumbuhan ekonomi AS.
Kesampingkan Timing
Menghindari pertanyaan apakah dirinya setuju untuk menaikkan kebijakan suku bunga pada 16-17 September mendatang, Rosengren mengatakan bahwa inflasi dapat makin tertekan jika perekonomian China, Jepang, dan Zona Euro terus melambat, begitupun jika pergolakan pasar tak kunjung reda.
"Ada alasan yang sangat baik untuk mengekspektasikan bahwa proses normalisasi (kebijakan moneter) akan cenderung lebih gradual daripada dua siklus kebijakan ketat yang pernah diterapkan sebelumnya," kata Rosengren saat ditanya Reuters tentang penundaan kenaikan suku bunga.
Meskipun mengesampingkan timing kenaikan suku bunga (liftoff), Rosengren tetap mengakui bahwa kebijakan ketat yang diimplikasikan secara gradual memang diperlukan dan akan lebih sesuai dengan kondisi saat ini. Yang jelas, perekonomian akan mengalami sedikit perubahan baik jika suku bunga dinaikkan segera maupun beberapa bulan lagi.