EUR/USD 1.068   |   USD/JPY 157.780   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,304.64/oz   |   Silver 26.73/oz   |   Wall Street 38,259.97   |   Nasdaq 15,657.82   |   IDX 7,234.20   |   Bitcoin 60,636.86   |   Ethereum 3,012.29   |   Litecoin 79.50   |   USD/CHF berada di atas level 0.9100, perhatian tertuju pada keputusan kebijakan The Fed, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling Kesulitan menemukan arah menjelang keputusan the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Fokus pada data Inflasi dan PDB zona Euro jelang peristiwa-peristiwa penting minggu ini, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Jerman naik 0.3% YoY di bulan Maret versus -2.7% sebelumnya, 1 hari, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 1 hari, #Saham AS

Presiden The Fed Boston Setuju Suku Bunga Naik Bertahap

Penulis

Federal Reserve AS kemungkinan akan menaikkan tingkat suku bunganya secara gradual, terlepas dari apakah waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga nanti dalam waktu dekat atau tidak, demikian diutarakan oleh Eric Rosengren, Presiden The Fed untuk wilayah Boston.

Federal Reserve AS kemungkinan akan menaikkan tingkat suku bunganya secara gradual, terlepas dari apakah waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga nanti dalam waktu dekat atau tidak, demikian diutarakan oleh Eric Rosengren, Presiden The Fed untuk wilayah Boston.

boston_fed
Kendati Rosengren tidak memiliki jatah suara sebagai anggota komite dalam FOMC tahun ini, pernyataannya tersebut terdengar tak se-dovish biasanya, karena pejabat ini dikenal sebagai sosok yang dovish. Menurut Rosengren, siklus kebijakan ketat yang lebih tak menonjol (modest) dibandingkan dengan dengan sebelumnya, dikarenakan oleh rendahnya inflasi dan ancaman yang membayangi pertumbuhan ekonomi AS.

Kesampingkan Timing

Menghindari pertanyaan apakah dirinya setuju untuk menaikkan kebijakan suku bunga pada 16-17 September mendatang, Rosengren mengatakan bahwa inflasi dapat makin tertekan jika perekonomian China, Jepang, dan Zona Euro terus melambat, begitupun jika pergolakan pasar tak kunjung reda.

"Ada alasan yang sangat baik untuk mengekspektasikan bahwa proses normalisasi (kebijakan moneter) akan cenderung lebih gradual daripada dua siklus kebijakan ketat yang pernah diterapkan sebelumnya," kata Rosengren saat ditanya Reuters tentang penundaan kenaikan suku bunga.

Meskipun mengesampingkan timing kenaikan suku bunga (liftoff), Rosengren tetap mengakui bahwa kebijakan ketat yang diimplikasikan secara gradual memang diperlukan dan akan lebih sesuai dengan kondisi saat ini. Yang jelas, perekonomian akan mengalami sedikit perubahan baik jika suku bunga dinaikkan segera maupun beberapa bulan lagi.

244984
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.