EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,377.53/oz   |   Silver 29.75/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 jam lalu, #Saham AS

Yen Dan Aussie Ungguli Dolar AS Pasca Kebijakan BOJ Dan RBA

Penulis

Bank sentral Jepang dan Bank Sentral Australia pada Jumat (18/09) hari ini menyatakan komentar mereka tentang perekonomian global sehingga menggenjot performa Aussie dan Yen. Dini hari tadi Federal Reserve AS telah memutuskan kebijakan moneter mereka untuk tidak menaikkan suku bunganya bulan ini.

Bank sentral Jepang dan Bank Sentral Australia pada Jumat (18/09) hari ini menyatakan komentar mereka tentang perekonomian global sehingga menggenjot performa Aussie dan Yen. Dini hari tadi Federal Reserve AS telah memutuskan kebijakan moneter mereka untuk tidak menaikkan suku bunganya bulan ini.

uang_dunia
Ada satu hal yang sama-sama menjadi sorotan kedua bank negara tersebut, yaitu permasalahan ekonomi yang terjadi di China. Seperti yang sudah diketahui, Jepang dan Australia adalah negara yang menjadikan China sebagai negara tujuan ekspor mereka yang utama.

Notulen BOJ

Sejumlah anggota dewan Bank Sentral Jepang (BOJ) menyatakan bahwa kenaikan yang terjadi di anggaran pemerintah merupakan variabel kunci dalam perkiraan kenaikan harga, demikian yang tercatat dalam notulen rapat BOJ pada bulan Agustus yang dirilis pagi ini.

Notulen tersebut juga mencatat bahwa sejumlah kategori pekerjaan tertentu menuntut kenaikan upah, tapi perlambatan ekonomi di China yang membebani ekspor dan menyeret turun prospek perekonomian membuat tuntutan tersebut terhambat untuk dipenuhi.

Selain itu, bank sentral Jepang juga menyoroti lemahnya harga minyak yang menjadi penghambat pencapaian target inflasi. Dalam review terbarunya, BOJ memutuskan untuk tidak mengubah kebijakan moneternya dan tetap melakukan pembelian program pembelian sejumlah 80 triliun Yen tiap tahun. Merespon laporan tersebut, USD/JPY melemah 0.19 persen persen ke angka 119.17.

Komentar Stevens RBA

Di sisi lain, kebijakan moneter yang diterapkan Bank Sentral Australia (RBA) telah mendukung pertumbuhan ekonomi dan melemahkan Dolar Australia, demikian yang dituturkan oleh Gubernur RBA, Glenn Stevens di hari ini.

Menurut Setevens, kebijakan moneter tampaknya cukup mendukung transisi yang terjadi saat ini, tetapi bisa juga dikarenakan oleh rendahnya inflasi. Rendahnya tingkat suku bunga yang berkombinasi dengan pemberian pinjaman oleh institusi-institusi finansial, menurut Stevens, telah memainkan peran yang penting dalam pengembangan kondisi di sektor-sektor tertentu.

Stevens melontarkan komentar tersebut di hadapan Komite Ekonomi Parlemen Australia. Gubernur RBA tersebut menambahkan bahwa perekonomian China masih menyisakan tanda tanya besar mengingat pertumbuhan ekonominya yang lamban dan berimbas pada perekonomian global. Merespon laporan tersebut, AUD/USD menguat ke 0.14 persen ke angka 0.7185.

246986
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.