EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 156.530   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,344.94/oz   |   Silver 27.24/oz   |   Wall Street 38,184.48   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,036.08   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   USD/CHF menguat di atas level 0.9100, menjelang data PCE As, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 13 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 13 jam lalu, #Saham AS

NZD/USD Masih Tertekan Pasca Rilis GDP New Zealand

Penulis

Rilisnya data Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) New Zealand Kamis (21/Jun) pagi tadi, tak banyak berpengaruh pada performa Dolar New Zealand yang masih di level rendah.

Seputarforex.com - Dolar New Zealand masih tampak tertekan. Rilisnya data Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) New Zealand Kamis (21/Jun) pagi tadi, tak banyak berpengaruh pada performa mata uang berjuluk Kiwi tersebut. Lagipula, mata uang-mata uang komoditas termasuk Kiwi, juga masih memantau perkembangan konflik dagang yang ditimbulkan oleh kebijakan impor Amerika Serikat.

 

dolar-new-zealand

 


GDP Sesuai Ekspektasi Ekonom, Tetapi Lebih Rendah Dari Harapan RBNZ

GDP New Zealand berekspansi sebanyak 0.5 persen di kuartal pertama tahun ini, lebih rendah daripada GDP New Zealand di kuartal terakhir tahun lalu yang berada di level 0.6 persen. Dalam basis tahunan, kenaikan GDP New Zealand adalah 2.7 persen.

Data GDP New Zealand tersebut sesuai dengan ekspektasi para ekonom, tapi sayangnya, terbilang mengecewakan karena di bawah ekspektasi GDP kuartalan Bank Sentral New Zealand (RBNZ) yang mematok level 0.7 persen.

Penyumbang terbesar atas kemelorotan pertumbuhan kuartalan New Zealand adalah sektor konstruksi. Output konstruksi jatuh hingga 1 persen, diikuti dengan melemahnya pertumbuhan dalam sub-sub sektornya.

Kendati demikian, industri jasa yang mengambil porsi sebanyak 66 persen dari keseluruhan GDP New Zealand masih tumbuh, walaupun tak setinggi kuartal sebelumnya. Pertumbuhan industri jasa New Zealand kuartal pertama tahun mencapai 0.6 persen, versus revisi pertumbuhan 1.1 persen di kuartal sebelumnya. "Industri jasa terus menunjukkan pertumbuhan, dipimpin oleh bisnis jasa dan layanan telekomunikasi," kata Gary Dunner, national accounts senior manager di Biro Statistik New Zealand.


Dolar New Zealand Di Level Rendah, Pantau Perkembangan Konflik Dagang

Menyusul laporan tersebut, Dolar New Zealand yang sebelumnya sudah tertekan, masih tak berkutik terutama terhadap Dolar AS. Saat berita ini ditulis, NZD/USD diperdagangkan pada kisaran 0.6837, turun dari sebelumya di angka 0.6854. Menurut analisis dari DailyFX, secara fundamental pergerakan Dolar New Zealand serta mata uang-mata uang komoditas lainnya masih akan bergantung pada perkembangan isu perang dagang AS-China.

Awal pekan ini, Amerika Serikat dan China dikabarkan saling memberlakukan bea impor. Setelah Presiden Donald Trump mengumumkan serangkaian bea impor atas produk China yang akan berlaku sekitar bulan depan, China langsung membalas dengan menerapkan kebijakan bea impor serupa terhadap semua produk yang didatangkan dari AS.

284057
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.