EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 19 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 19 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 20 menit lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 22 menit lalu, #Saham AS

Dolar Tergelincir Saat Pasar Dilanda Kebosanan Jelang FOMC

Penulis

Pergerakan pasar mata uang terasa sedikit membosankan menunggu hasil rapat FOMC yang akan diumumkan dini hari nanti. Perkembangan politik AS menggelincirkan Dolar sore ini.

Seputarforex.com - Dolar AS bergerak beragam dengan kecenderungan melemah terhadap mata uang-mata uang mayor pada Rabu (13/Des) hari ini, memasuki sesi Eropa. Sembari menantikan hasil rapat FOMC dini hari nanti, kabar dari politik AS jadi agak memberikan pengaruh terhadap gerak mata uang yang juga disebut dengan Greenback tersebut.

dolar-as

Partai Demokrat memenangi pertarungan sengit dalam memperebutkan kursi Senat AS untuk negara bagian Alabama yang biasanya dikuasai oleh Partai Konservatif, sehingga cukup banyak mengurangi suara Partai Republik yang sekarang menjadi mayoritas di Senat.

Berkurangnya suara Republikan di Senat kemungkinan akan mempersulit Presiden Donald Trump dalam upayanya meloloskan Undang-Undang yang memuat rencana pemotongan pajak, serta agenda-agenda ekonomi lainnya.

Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya, tergelincir 0.15 persen ke angka 93.941 setelah mengalami kenaikan ke angka 94.219 pada hari Selasa lalu, tertinggi sejak tanggal 14 November.

USD/JPY tampak tergelincir serendah 0.2 persen ke angka 113.34 setelah mencapai level tinggi empat minggu di angka 113.75 pada hari Selasa kemarin. EUR/USD mendapat perolehan 0.15 persen ke angka 1.1757 setelah tergelincir ke angka 1.1717 sehari sebelumnya. Namun, saat berita ini ditulis, EUR/USD jeblok ke angka 1.1742 dalam time frame H1.

Selasa malam kemarin, data PPI AS dilaporkan lebih kuat daripada ekspektasi, sehingga menjadi tambahan energi bagi Dolar yang memang sedang ditopang oleh kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed.


Pasar Tak Yakin Fed Hike Bisa Tiga Kali Tahun Depan

Kendati para pembuat kebijakan di The Fed memproyeksikan kenaikan suku bunga (Fed Hike) sebanyak tiga kali lagi tahun depan, tapi pasar memperkirakan hanya akan dua kali. Alasannya, lambannya inflasi AS saat ini lambat laun akan menjadi penghalang bagi pengetatan moneter.

"Walaupun trend inflasi masih mungkin menunjukkan kenaikan, tetapi belum jelas apakah itu dapat cukup meyakinkan para anggota The Fed yang dovish, yang biasanya memperhatikan inflasi (untuk tetap menyuarakan kenaikan suku bunga tahun depan)." kata Shin Kadota, analis Barclays yang diwawancarai oleh Reuters.

281477
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.