EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 3 jam lalu, #Saham AS

Esther George: Ekonomi AS Butuh Kenaikan Suku Bunga

Penulis

Menurut Presiden Fed Kansas City, kenaikan suku bunga bertahap selanjutnya akan dibutuhkan untuk mengembalikan kebijakan dalam posisi yang netral.

Seputarforex.com - Sehubungan dengan ekonomi Amerika Serikat yang mulai bangkit di semua lini, maka Federal Reserve memang sudah seharusnya menjauh dari kebijakan moneter akomodatif. Kenaikan suku bunga sejauh ini cukup untuk mencengah inflasi yang tak diinginkan, tetapi sebaiknya tidak dilakukan terlalu cepat karena mengakibatkan risiko resesi. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Presiden The Fed untuk wilayah Kansas City, Esther George.

 

esther-george

 

The Fed Mengusahakan Netralisasi Kebijakan

Dalam pidato pembukaan di sebuah simposium agrikultur Rabu (18/Juli) hari ini, George mengatakan, "Ketika full employment diikuti dengan stabilitas harga, kebijakan seharusnya dapat menjadi pengaruh yang netral pada aktivitas ekonomi."


"Kenaikan (suku bunga) bertahap selanjutnya akan dibutuhkan untuk mengembalikan kebijakan dalam posisi yang netral, walaupun ada pertimbangan ketidakpastian tentang sejauh mana atau secepat apa persisnya (langkah) yang kita butuhkan," ujar Esther George.


Esther George adalah salah seorang alternate member dalam FOMC bank sentral AS tahun ini. Pernyataan tersebut mendukung isi testimoni Ketua The Fed Jerome Powell kemarin malam, serta sejumlah komentar hawkish dari pejabat The Fed lainnya.

Walaupun sebelumnya Esther George dikenal berpandangan hawkish dan cenderung menyarankan kenaikan suku bunga secara cepat dibandingkan anggota-anggota FOMC yang lain, namun dalam pidatonya kali ini, George tampak masih mempertimbangkan data ekonomi dan kondisi pasar finansial.

 

Waspadai Risiko Yang Menyebabkan Perubahan Drastis

Dikutip oleh Reuters, George mengatakan bahwa ekonomi Amerika saat ini sedang dalam bentuk yang "sangat baik". Namun, ia masih melihat adanya risiko signifikan yang bisa tumbuh terlalu cepat, karena stimulus fiskal dan akomodasi global. Di lain pihak, kondisi ekonomi bisa juga tiba-tiba melambat karena kebijakan perdagangan.

Intinya, meskipun saat ini ekonomi AS membutuhkan kenaikan suku bunga, George menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menentukan suku bunga. "Jika Anda tak berhati-hati, maka akan sangat mudah untuk meleset dari target dan mengubah situasi yang sedang 'terlalu panas' menjadi 'terlalu dingin'," demikian uangkap Esther George.

284483
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.